Anggota Linmas tak Dapat Seragam Kerja

Anggota Linmas tak Dapat Seragam Kerja

PUSAKO (HR) - Ironis,  bertahun- tahun  bertugas sebagai Linmas  di Kabupaten Siak, khususnya di Kampung Benayah, Kecamatan Pusako tidak diberikan perlengkapan kerja.

Seperti disampaikan  Mulyadi, salah satu anggota Linmas Kampung Benayah kepada Haluan Riau,  Jumat, (24/7). Ia mengatakan bahwa,  selama menjadi Linmas di Kampungnya belum pernah  mendapat perlengkapan kerja.

"Saya mulai dari tahun 2013 belum pernah dapat perlengkapan kerja. Baju seragam yang saya pakai  saja itu bekas anggota yang lama. Sedangkan di tempat lain semuanya seragam lengkap, dari mulai baju sampai sepatu," ungkapnya.

Lanjut Mulyadi, meski sudah sering dilakukan pengukuran baju seragam Linmas dan sepatum tapi baju dan sepatu tak kunjung ada. Bahkan dirinya pernah ditegur Kapolsek Bungaraya waktu ikut pelatihan karena tidak memakai sepatu.

Selain seragam baju, celana dan sepatu, untuk biaya operasi atau insentif dalam 6 bulan  dirinya hanya diberi uang Rp130.000, dan rasanya tak sesuai dengan waktu dan kinerja serta tanggung jawab dalam menjalankan tugas.

"Kami selama 6 bulan ini, cuman diberi insentif Rp130.000, sedangkan tugas kami dan tenaga kami dalam menjalankan tugas tak sesuai dengan insentif yang kami terima. Kami berharap kepada pemda atau pemerintah desa agar dapat memberikan insentif yang layak, agar kami sebagai linmas bisa menjalankan tugas dengan seoptimal mungkin," harapanya.

Sementara itu, Kepala Kampung Benayah Syamsuri ketika ditemui di kantornya membenarkan hal itu, bahkan pihaknya sudah berkali-kali mengajukan melalui Anggaran Dana Desa (ADD) namun tidak diperbolehkan dari pihak Pemdes.

"Untuk masalah seragam Linmas, sebelum saya mejadi penghulu itu juga tidak ada dianggarkan, dan bahkan sampai sekarang tidak ada anggarannya," imbuhnya.

Menanggapi masalah tersebut, Sekretaris Camat (Sekcam)  Andi Putra  mengatakan, bahwa solusi untuk Linmas tergantung kebijakan kepala kampung.(gin)