DPRD: Tak Ada Tuslah

3 Maskapai Tambah Penerbangan

3 Maskapai Tambah Penerbangan

PEKANBARU (HR)-Melonjaknya jumlah warga yang mudik melalui Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, disikapi tiga maskapai dengan menambah jadwal penerbangan.

Sejauh ini, jumlah warga yang mudik Lebaran tahun ini di Bandara itu, terus mengalami peningkatan.

Sementara itu, DPRD Riau meminta Dinas Perhubungan (Dishub) Riau memantau tarif angkutan darat pada mudik Lebaran tahun ini, karena dipastikan tidak ada kenaikan (tuslah). Karena itu, instansi tersebut diminta mewaspadai jika ada pengelola angkutan darat yang menaikkan tarifnya dari ketentuan normal.

Terkait penambahan jadwal penerbangan tersebut, Airport Duty Manager Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II, Ibnu Hasan, Selasa (14/7) menuturkan, maskapai penerbangan yang menambah jadwal adalah Lion Air rute Pekanbaru-Batam, Citilink rute Pekanbaru-Jakarta dan Air Asia rute Pekanbaru-Bandung. Masing-masing maskapai itu menambah dua jadwal penerbangan dalam sehari.

Menurut dia, peningkatan jumlah pengguna jasa pesawat terbang pada musim Lebaran ini dimanfaatkan dengan baik pihak maskapai untuk meningkatkan pelayanan. Jumlah pesawat yang melayani penumpang meningkat menjadi 70 hingga 80 unit, naik dibandingkan masa arus mudik tahun 2014 yang hanya 60 pesawat.

Bahkan, peningkatan jumlah penumpang juga membuat maskapai Sriwijaya Air kembali membuka rute penerbangan Pekanbaru-Jakarta. "Sriwijaya mulai melayani rute Pekanbaru-Jakarta pada tanggal 10 Juli," ujarnya.

Ibnu mengatakan arus mudik di Bandara SSK II mulai terjadi sejak H-7 karena sejak saat itu jumlah penumpang rata-rata mencapai lebih dari 10.000 orang per hari, naik cukup jauh dibandingkan hari normal yang rata-rata 7.000 penumpang.

Tak Ada Tuslah

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi D Riau, Hardianto meminta Dishub Riau mengawasi tarif arus mudik karena pada tahun ini pemerintah tidak memberlakukan kenaikan tarif atau tuslah. Bila ditemukan ada yang menaikkan tarif, harus segera ditertibkan.

"Kita minta dishub meningkatkan koordinasi dengan Organisasi Angkutan Darat untuk meningkatkan pengawasan terhadap tarif angkutan, jika ditemukan pelanggaran diharapkan segera ditertibkan," katanya.

Politisi Gerindra ini berpendapat bahwa saat ini tingkat ekonomi masyarakat sangat lemah sekarang, tapi antusiasme masyarakat pulang kampung masih sangat besar. Oleh ebab itulah diharapkan PO yang ada di Riau tidak mengambil keuntungan saat masyarakat susah.

"Kasihan pemudik, apalagi keuangan sekarang sedang lemah tetapi keinginan mudik tetap tinggi jadi kta harus batulah mereka, jangan tambah membebakan perekonomian mereka," ucapnya.

Untuk itu, jika pemerintah yakni dinas perhubunangn mendapati ada PO yang masih menaikan harga tarif angkutan secara tidak wajar, bisa langsung ditindak tegas. Selanjutnya kalau bisa diberikan sanksi.

"Kalau memberi sanksi kita lihat peraturannya dulu, ketika ada pelanggaran memeng ada sanksinya tetapi untuk sekarang kita tertibkan dahulu," tuturnya. (ant)