TEMBILAHAN (HR)- Setelah sekian tahun hanya bertutur sapa melalui media sosial facebook, akhirnya para anggota grup yang tergabung dalam Grup 100.000 perbaikan kinerja Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir ini, bertemu buat pertama kali.
Pertemuan yang disejalankan dengan buka bersama di Pondok Indragiri itu, dihadiri beberapa anggota grup yang sangat vokal terhadap memberikan kritik dari kinerja Pemkab. Grup yang sudah lama berdiri ini memiliki anggota yang mencapai 100.000 orang, dimana para anggotanya tersebar di seluruh penjuru Negeri Seribu Parit ini.
Dari pejabat pemerintah hingga masyarakat biasa, semuanya tergabung di dalamnya, dimana dari grup inilah, masyarakat bisa menyampaikan unek-uneknya hingga sampai ke telinga Pemkab. Dari setiap keluhan masyarakat itu, jika ada suatu kesalahan yang dilakukan Pemkab, maka para anggota grup akan membantu dengan turun ke lapangan menyelesaikannya, seperti laporan yang paling banyak diterima adalah Pungutan Liar (Pungli) di sekolah.
Karena sudah lama hanya mengenal melalui dunia maya, akhirnya para anggota grup tersebut bersepakat melakukan pertemuan pertama kalinya. Pada pertemuan itu, para anggota berharap, grup ini tetap komit dan konsisten membantu menyelesaikan setiap uneg-uneg yang disampaikan masyarakat, terkait dengan kinerja Pemkab.
''Kita harus tetap independen, membantu setiap masyarakat, kritik saja jika itu menyalahi aturan, meski tidak dijawab, tapi para pejabat yang ada di grup itu selalu memantau pergerakan grup dan keluhan-keluhan masyarakat,'' ujar Oyonk Maldini, salah satu pemegang admin grup tersebut, Senin (13/7).
Setelah pertemuan itu, para anggota grup kemudian melanjutkan dengan mengunjungi korban luka bakar, AB (32), di RSUD Puri Husada Tembilahan. Mereka memberikan sedikit bantuan kepada bapak yang terbakar karena menyelamatkan anaknya itu. ''Bantuan ini inisiatif teman-teman di grup untuk membantu, memang jumlahnya tidak banyak, tapi semoga bisa meringankan,'' ujar Oyonk saat menyerahkan kepada keluarga AB.(grc/aag)