Pernyataan Mendagri Tuai Kecaman

Pernyataan Mendagri Tuai Kecaman

UJUNGTANJUNG(HR)-Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Mahatva Rohil mengecam pernyataan Menteri Dalam Negeri Cahyo Kumolo agar kampus IPDN Rohil dipindahan dengan alasan citranya merusak Kampus IPDN sendiri gara-gara kasus pemerkosaan yang terjadi di kampus tersebut.

"Kita tidak terima statement Mendagri. Masak gara-gara kasus asusila IPDN Rohil seenaknya mau dipindahkan," kata Mahatva Kalna Surya Siregar, Rabu (8/7).

Dikatakan Kalna kasus ini bukanlah merupakan pidana seperti yang beredar di publik. Kasus asusila yang terjadi bukanlah sebuah pertimbangan IPDN harus pindah.

Apalagi, banyak kasus yang lebih kompleks di Jatinangor didiamkan. "Saya pikir ada tujuan lain yang ingin memindahkan kampus kebanggan masyarakat Rohil ini," sebut Kalna lagi.

"Mewakili masyarakat Rohil kami tidak terima dan akan  melakukan Somasi terbuka. Intinya kita minta umumkan permintaan maaf di media," ujar Kalna lagi.

Sementara itu praktisi hukum dan tokoh pemuda Rohil Cutra Andika SH menyayangkan pernyataan yang dilontarkan Mendagri tersebut yang tidak sesuai fakta.

Apalagi Kasat Reskrim Polres Rohil AKP Eka Eriandy Putra mengaku tidak pernah menerima laporan dari masyarakat maupun dari pelajar IPDN sendiri tentang adanya kasus pemerkosaan sejak tahun 2013-2015.

"Pernyataan Mendagri itu tidak faktual. Itu fitnah dan tidak mendasar. Dan itu tendensius," urai Cutra.

Katanya pemindahan IPDN harus dikaji secara komprenship dan ditinjau dari semua aspek. Mulai dari aspek sosial, agama, ekonomi maupum aspek lainnya. Tidak segampang yang diucapkan seperti membalik telapak tangan dan tidak ada alasan mendasar pemindahan kampus IPDN Rohil ke daerah lain gara-gara kasus yang masih abu-abu.

Oleh karena itu kita mendukung dan mendorong tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, alim ulama maupun masyarakat Rohil untuk bersama-sama mendesak agar presiden Jokowi memberi tindakan tegas terhadap Mendagri dan memulihkan nama baik Rohil.(put)