Tiga Bulan Mendatang

Kebutuhan Sembako Aman

Kebutuhan Sembako Aman

PASIR PENGARAIAN (HR)- Sesuai hasil pantauan dan rapat koordinasi yang dilakukan Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten Rokan Hulu, diketahui kondisi ketahanan pangan di Rohul selama tiga bulan ke depan terhitung Juni sampai dengan Agustus 2015 masih aman dan terpenuhi.

Hal itu disampaikan Kepala BP3 Rohul, M Ruslan, melalui Sukardi, selaku Sub Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan, Jumat (12/6). Menurutnya untuk kebutuhan pangan (sembako) di Rohul sebagian berasal dari produksi lokal dan sebagiannya pasokan dari luar daerah. Misalnya beras, kebutuhan beras di Rohul sekitar 15,785 ton.

Dijelaskannya dari 15.785 ton kebutuhan beras Rohul, sebanyak 14.785 ton berasal dari produksi lokal dan sekitar 1.173 pasokan dari luar daerah. Sedangkan kebutuhan cabe merah keriting sekitar 1,226 ton dan diantaranya 54.000 berasal dari lokal dan sekitar 1.173 dipasok dari daerah.

  “Berbeda dengan bawang merah, minyak goreng, gula pasir dan telur ayam, semua dipasok dari luar daerah," katanya.

Menurut Sukardi, jumlah kebutuhan cabai merah di Kabupaten Rokan Hulu selama tiga bulan ke depan sebanyak 346 ton, minyak goreng sebanyak 1.160 ton, gula pasir 1,092 ton dan telur ayam sekitar 1.267 ton . Sedangkan jenis sembako lainnya seperti kacang tanah, daging sapi, dan daging ayang sebagian besar diproduksi dalam lokal.

Untuk kebutuhan daging sapi selama tiga bulan kedepan di Kabupaten Rokan Hulu, tambah Sukardi, sekitar 1.050 ton dan sekitar 421 ton berasal dari pruduksi lokal dan sekitar 674 ton dipasok dari luar. Sementara kebutuhan daging ayam sekitar 869 ton, dan sekitar 189 ton merupakan produksi lokal dan sekitar 974 ton dipasok dari luar daerah.

“Jadi, dalam rapat koordinasi bersama Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pertanian dan Hortikultura, beserta Dinas Perikanan dan Peternakan yang dilaksanakaan beberapa waktu lalu, catatan ini memang diakui. Meski demikian dalam pertemuan saat itu sebagai tim koordinasi, menyarankan berhubung kondisi harga barang saat ini naik turun operasi pasar perlu dilakukan,”kata Sukardi. (gus)