Masyarakat Bantaran Sungai Diminta Waspada Bencana Hidrometeorologi
Riaumandiri.co - Pemprov Riau mengimbau kepada masyarakat Riau untuk mewaspadai terjadinya bencana banjir dan tanah langsor setelah Pemprov Riau menetapkan status siaga darurat bencana Hidrometeorologi, mulai awal Desember 2025 hingga 31 Januari 2026 mendatang.
Daerah-daerah yang rawan terkena bencana Hidrometeorologi, terutama daerah di bantaran sungai, diantaranya Kabupaten Kampar, Kuantan Singingi, Rokan Hulu, Rokan Hilir, Inhil dan Kota Dumai. Wilayah ini selalu terjadi banjir jika hujan dangan intensitas tinggi melanda wilayah Riau.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD Damkar) Riau, Edy Afrizal, mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten/Kota sebagai upaya pencegahan terjadinya bencana. Potensi bencana yang mungkin terjadi di Riau karena sudah memasuki musim hujan.
“Kami terus berkoordinasi dengan kabupaten/kota. Kami juga mensosialisasikan terkait potensi bencana yang mungkin terjadi di Riau. Saat ini beberapa daerah sudah menetapkan status siaga darurat bencana Hidrometeorologi, diantaranya, Rohul, Indragiri Hilir, menyusul Kuansing dan juga nantinya daerah lain,” ujar Edy Afrizal, Kamis (4/12).
Edy Afrizal menambahkan. pihaknya juga terus melakukan koordiansi dan pemantauan debit air di PLTA Koto Panjang. Karena kenaikan debit air PLTA akan berdampak pada hulu sungai Kampar di wilayah Kabupaten Kampar dan juga Pelalawan. Hingga saat ini waduk di PLTA Koto Panjang masih normal, kenaikan air tidak begitu signifikan namun perlu diwaspadai.
“Debit air PLTA Koto Panjang terus kami pantau. Karena kalau debit air melebihi batas, maka akan dibuka pintu air nya dan bisa menyebabkan banjir di Kampar dan Pelalawan. Informasi yang kita terima debit air masih di ketinggian 74 Mdpl, kalau 83 Mdpl baru di lepas. Inilah yang harus kita waspadai terutama bagi masyarakat yang berada dibantaran sungai,” jelasnya.