Pemkab Siak Bangun Budaya Gemar Membaca Lewat Festival Literasi
Riaumandiri.co - Pemkab Siak membangun budaya gemar membaca dan belajar melalui Festival Literasi Kabupaten Siak 2025. Kegiatan tersebut dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Siak, Mahadar, di Gedung Layanan Perpustakaan Umum Daerah Kamis (20/11).
Festival Literasi Kabupaten Siak menjadi wadah kolaborasi antara pemerintah, sekolah, komunitas, sanggar seni, dan masyarakat untuk memperkuat budaya membaca, literasi informasi, hingga pelestarian khazanah intelektual Melayu.
Sebanyak 250 peserta berpartisipasi, terdiri dari pelajar SMP, SMA, mahasiswa, komunitas literasi, hingga sanggar seni.
Pemkab Siak menilai literasi sebagai modal utama dalam membentuk SDM unggul, cakap teknologi, kritis, dan siap menghadapi tantangan zaman.
Melalui rangkaian kegiatan literasi, edukasi, kolaborasi komunitas, pelestarian budaya lokal, serta penguatan peran perpustakaan sebagai ruang kreatif dan inklusi sosial.
Dalam sambutannya, Sekda Siak Mahadar menegaskan bahwa tantangan literasi saat ini bukan lagi terbatasnya informasi, tetapi kemampuan masyarakat memilih dan mengolahnya.
“Tantangan kita bukan kekurangan informasi, tetapi bagaimana masyarakat dapat menyaring, memahami, dan memanfaatkan informasi dengan baik,” tegas Mahadar.
Mahadar juga bilang bahwa literasi merupakan pilar utama dalam pembangunan kualitas SDM.
“Literasi memiliki peran strategis sebagai pondasi SDM unggul. Saya mengajak para peserta dan penggiat literasi untuk terus berinovasi. Jadikan perpustakaan bukan sekadar tempat meminjam buku, tetapi ruang kreatif, pusat edukasi, inklusi sosial, dan pusat peradaban,” ujarnya.
Senada dengan itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Siak, Salmiah Safitri, menyampaikan bahwa festival ini memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam merawat budaya membaca dan warisan intelektual Melayu Siak.
“Festival Literasi menjadi ruang kolaborasi antara pemerintah daerah, lembaga adat, komunitas, akademisi, hingga masyarakat umum,” jelasnya.
“Kegiatan ini tidak hanya menumbuhkan minat baca, tetapi juga memperkuat pelestarian budaya lokal, naskah lama, dan tradisi Melayu Siak,” tambahnya.
Salmiah berharap kegiatan ini bisa membentuk generasi yang mencintai ilmu pengetahuan.
“Festival Literasi diharapkan menanamkan nilai literasi sejak dini, membangkitkan kecintaan terhadap pengetahuan, serta mendorong lahirnya masyarakat yang cerdas, inovatif, dan berkarakter,” pungkasnya.