Sejumlah Wali Murid Bakal Datangi Sekolah Hari Ini: Protes Tindakan Kekerasan Guru

Sejumlah Wali Murid Bakal Datangi Sekolah Hari Ini: Protes Tindakan Kekerasan Guru

Riaumandiri.co - Sejumlah wali murid di SMP Negeri 13 Kota Pekanbaru, memprotes tindakan yang dilakukan salah satu oknum guru PJOK inisial EE, yang diduga menampar beberapa orang siswa yang lupa menggulung tikar saat kegiatan Imtag, yang diadakan, Jumat,(12/9), kemarin.


Menurut salah seorang wali murid, yang meminta namanya tidak ditulis, menjelaskan, belasan wali murid kelas 9.9, akan datang ke sekolah menanyakan persoalan itu pada hari ini, Senin,(15/9).



" Iya, rencananya hari Senin, kami akan datang ke sekolah menanyakan soal tindakan guru itu sekaligus meminta oknum guru itu diganti.  Saya salah satu orang tua dari anak yang jadi korban dugaan penamparan itu. Anak saya perempuan," katanya, Minggu,(14/9).


Masih menurut wali murid itu, berdasarkan informasi yang diterimanya, oknum guru inisial HE itu merupakan seorang yang tempramental.


"Anak saya yang pertama kali ditampar guru itu padahal anak saya perempuan," katanya menggebu- gebu.


Di tanyakan, bagaimana kronologis dugaan penamparan itu bisa terjadi, wali murid itu mengatakan, karena siswa lupa menggulung tikar usai kegiatan digelar.


"Di SMPN 13 itu kalau hari Jumat ada kegiatan Imtag, jadi selesai kegiatan siswa disuruh gulung tikar dan siswa kelupaan lagsung masuk saja ke kelas. Saat itulah oknum guru itu diduga menampar para siswa," katanya.


Wali murid lain yang juga anaknya ikut menjadi korban dugaan penamparan yang dilakukan oknum guru EE itu, menjelaskan, akan ikut mendatangi SMPN 13.


"Dapat info dari para orang tua murid dan termasuk dari anak saya memang terjadi dugaan penamparan itu, Anak saya Laki- laki. Rencana kedatangan kami para orang tua siswa ingin jumpa sama Kepala Sekolah dan guru yang bersangkutan dan juga menjadi wali kelas di 9.9 sekolah itu. Kami ingin menanyakan, apa penyebab dia menampar para siswa. Kalau informasi dari orang tua lain karena tidak membayar uang kas dan juga lupa menggulung tikar," katanya.


Dia menjelaskan, berdasarkan informasi yang diterimanya, oknum guru EE itu merupakan salah satu guru pindahan dari salah satu SMPN di Pekanbaru.


"Informasinya EE ini baru pindah di semester ini. Seluruh wali murid kelas 9.9 meminta Disdik melalui Kepsek untuk memindahkan oknum guru itu," tutupnya.


Oknum guru PJOK SMPN 13, inisial EE, dikonfrimasi, terkait persoalan itu, mengaku, sedang dalam perjalanan dan terjebak macet.


"Nanti sajalah ya. Saya lagi nyetir terjebak macet di jalan," singkatnya melalui panggilan telepon Whats App, Minggu,(14/9).


Kepala Sekolah SMPN 13 Pekanbaru, Zurdianto, tak membalas pesan konfirmasi dan panggilan telepon yang disambungkan kepadanya.


Plt Kadisdik Kota Pekanbaru Masykur Tarmizi, melalui Sekretris, Syarian Tomi, dikonfirmasi mengaku, belum mengetahui informasi terkait adanya dugaan penamparan yang dilakukan oknum guru di SMPN 13 tersebut.


"Kami Disdik Pekanbaru belum ada terima laporan soal itu dari kepala sekolah. Kalau soal para wali murid yang berencana akan mendatangi sekolah menanyakan kejadian itu kepada pihak sekolah, kita berharap agar tidak mengganggu proses belajar dan mengajar," katanya.


Syafrian Tomi, juga mengimbau para wali murid agar tetap menjaga kondisifitas proses belajar dan mengajar dan menanyakan soal itu secara baik- baik.


"Nanti kami Disdik Pekanbaru akan meminta laporan dari kepala sekolah tentang kronologis kejadiannya bagaiamana dan dilakukan investigasi. Kemudian baru memprtimbangkan tentang hukuman bagi oknum guru yang disebutkan para wali murid itu," tutup Syarian Tomi.



Berita Lainnya