Taja Seminar Parenting TK Taruna Andalan, Bunda Paud Riau Dorong Peran Orang Tua di Fese Golden Age
Riaumandiri.co – Di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital, tantangan pendidikan semakin kompleks, terutama dalam mendampingi tumbuh kembang anak. Peran keluarga, khususnya orang tua, menjadi sangat penting dalam memastikan teknologi memberi dampak positif bagi anak.
Menjawab tantangan tersebut, TK Taruna Andalan dibawah naungan Yayasan Kerinci Citra Kasih (YKCK), PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) menggait trainer dan menggelar kegiatan Seminar Parenting Preeschool dan TK Taruna Andalan, dengan tema "Gadget Sahabat atau Tantangan Dalam Tumbuh Kembang Anak. Bersama Kita Sukseskan Wajib Belajar 13 Tahun".
Dalam momen istimewa ini, turut hadir Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Provinsi Riau, Henny Sasmita Wahid, Bunda PAUD Kabupaten Pelalawan, Sella Pitaloka, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pelalawan, Leo Nardo, jajaran Pemerintah Kabupaten Pelalawan, serta perwakilan manajemen RAPP.
Dalam sambutannya, Bunda PAUD Provinsi Riau Henny Sasmita Wahid juga menyampaikan apresiasi kepada RAPP yang selama ini ikut berkontribusi dalam mendukung kegiatan pendidikan anak usia dini, khususnya melalui penyelenggaraan seminar parenting di TK Taruna Andalan.
Henny menjelaskan, pemerintah saat ini tengah menggalakkan program wajib belajar 13 tahun. Untuk mendukung program tersebut, pendidikan pada jenjang PAUD menjadi pondasi awal yang sangat penting dalam membentuk kesiapan anak sebelum melanjutkan ke tingkat pendidikan berikutnya.
“Momen ini merupakan fase Golden Age, yaitu masa ketika otak anak berkembang sangat pesat dan mereka menyerap berbagai hal baru. Sejumlah penelitian para ahli juga membuktikan bahwa periode ini menjadi tahap penting dalam membentuk dasar kecerdasan dan karakter anak di masa depan,” ujarnya.
Senada dengan itu, Bunda PAUD Kabupaten Pelalawan, Sella Pitaloka, juga menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengawal tumbuh kembang anak. Ia menegaskan bahwa program wajib belajar 13 tahun harus benar-benar diterapkan secara menyeluruh.
“Wajib belajar 13 tahun ini harus kita jalankan dengan serius. Satu tahun di pra sekolah, enam tahun di sekolah dasar, tiga tahun di sekolah menengah pertama, dan tiga tahun di sekolah menengah atas. Inilah yang akan menjadi bekal utama bagi anak-anak kita,” terang Sella.
Kegiatan ini mendapat antusiasme positif dari para orang tua siswa yang hadir. Mereka tidak hanya menyimak materi yang disampaikan, tetapi juga aktif bertanya dan berbagi pengalaman dalam mendampingi anak di rumah. Suasana interaktif ini memberikan ruang bagi orang tua untuk saling belajar satu sama lain.
Melalui seminar ini, para orang tua dibekali pengetahuan seputar pola asuh anak, strategi bijak mendampingi penggunaan gadget, serta pentingnya peran keluarga dalam mendukung tumbuh kembang anak di masa usia dini. Diharapkan wawasan yang diperoleh dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam kesempatan yang sama, School Manager RAPP, Lei Suang, menyampaikan rasa bangganya atas kunjungan Bunda PAUD Provinsi Riau dan Bunda PAUD Kabupaten Pelalawan. Menurutnya, kehadiran tersebut menjadi dukungan penting sekaligus motivasi bagi sekolah dalam menjalankan program pendidikan anak usia dini.
“Kegiatan parenting ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan sekolah di bawah naungan Yayasan Mutiara Harapan Wiratama dan Yayasan Kerinci Citra Kasih. Melalui kegiatan ini, kami berharap orang tua dapat memperoleh ilmu dan pengalaman baru, karena pada prinsipnya pendidikan anak adalah hasil kolaborasi antara sekolah dan peran orang tua,” tutup Lei.