Penilaian Penghargaan di Bidang Kebudayaan

Bupati Ekspos Kebudayaan

Bupati Ekspos Kebudayaan

SIAK (HR)-Bupati Siak Syamsuar menjadi salah satu dari 6 bupati/walikota di Indonesia yang menyampaikan ekspos tentang kebudayaan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Ekspos disampaikan di hadapan tim penilai di ruang rapat Direktorat Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Senin (1/6).

Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan penilaian dari Kementrian Pendidikan, Direktorat Jendral Kebudayaan dalam memberikan penghargaan di bidang kebudayaan kepada kepala daerah yang memiliki konsentrasi dan pembangunan penting di bidang kebudayaan.

Enam kepala daerah yang telah dipilih untuk menerima penghargaan ini yakni Kabupaten Siak, Singkawang, Ternate, Wakatobi, Bengkulu dan Banyuwangi.

Di hadapan para tim penilai Bupati Siak bicara tentang peran Pemerintah Kabupaten Siak dalam upaya pelestarian dan pembinaan kebudayaan Kabupaten Siak. Kedua hal ini telah dikemas dalam sebuah grand design pengembangan budaya Melayu di Kabupaten Siak.

Beberapa konsep dan misi grand design yakni mengembangkan sikap mental dan perilaku masyarakat yang didasarkan pada nilai budaya Melayu baik melalui pendidikan formal maupun informal. Merevitalisasi dan melestarikan cagar budaya, museum, produk budaya Melayu baik mengenai adat tradisi, seni hingga tenun Siak serta membangun kampung-kampung lama dan kampung-kampung suku asli.

Selain itu, Pemerintah Kabupaten Siak telah melakukan restorasi dan pemeliharaan bangunan serta situs budaya yang merupakan peninggalan kerajaan Siak. Selain itu, pengembangan nilai budaya menurut bupati juga dikembangkan melalui ragam kegiatan seperti Kemah Budaya Nasional, Jelajah Sejarah Bersepeda, Lawatan Sejarah Nasional ke 12, Temu Redaktur Kebudayaan serta Festival wartawan Seni.

Sementara itu Kepala Bidang Kebudayaan Dinas P&K Kabupaten Siak yang ikut mendampingi presentasi Bupati Siak mengatakan, kesempatan yang diberikan kepada Syamsuar, tidak terlepas dari peran beliau yang selama ini telah berazam dalam mengembangkan budaya di Kabupaten Siak. Sehingga sangatlah tepat, jika hanya Siak bersama Kota Bengkulu di Sumatera yang dipilih oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonensia.

Penghargaan bidang kebudayaan tahun 2015 yang diberikan Presiden RI ini yakni penghargaan Budaya Parama Dharma sebagai anugerah tertinggi kepada tokoh atau sosok yang sangat berjasa di bidang kebudayaan serta satya lencana kebudayaan. Selain itu penghargaan kebudayaan ini meliputi kategori pencipta, pelopor dan pembaru, kategori pelestari, kategori anak dan remaja, kategori pemerintah daerah, kategori komunitas, media, perorangan dan lembaga asing. Termasuk penghargaan kepada maestro seni dan tradisi.

Tim juri sendiri terdiri dari Ali Murayid selaku ketua, Mutia Hatta, Suroso, Komaruddin Hidayat, Riyadi Rasyid. (adv/humas)