Alfedri-Husni Diharapkan Bawa Solusi Atasi Kemiskinan di Kampung Buatan II
Riaumandiri.co – Tingginya angka kemiskinan di Dusun Darma Sakti, Kampung Buatan II, Kecamatan Koto Gasib menjadi perhatian khusus dalam kampanye dialogis yang digelar oleh pasangan calon bupati Siak, Alfedri-Husni, Selasa (8/10).
Kemeng, seorang tokoh masyarakat setempat, mengungkapkan bahwa lebih dari 1.000 jiwa di kampung tersebut masih berada di bawah garis kemiskinan.
Di hadapan Calon Bupati Siak Alfedri, Kemeng mengusulkan agar pemerintah daerah, khususnya di bawah kepemimpinan Alfedri-Husni, dapat mendirikan koperasi yang fokus pada peningkatan kesejahteraan warga.
“Kami sudah memiliki nama koperasi, yaitu ‘Buatan Makmur’, namun sayangnya anggota koperasi kami belum ada yang benar-benar makmur,” ujar Kemeng meyakinkan Alfedri.
Menurut Kemeng, koperasi ini bisa menjadi solusi jangka panjang untuk mengentaskan kemiskinan di Kampung mereka yang dirasa sangat jauh tertinggal dibanding Kampung lainnya yang ada di Kabupaten Siak.
Selain itu, Kemeng juga bilang terkait dukungan mereka terhadap pasangan Alfedri-Husni dalam Pilkada Serentak pada 27 November mendatang. Kemeng berharap, dengan terpilihnya kembali Alfedri-Husni nantinya, perhatian terhadap permasalahan kemiskinan di Dusun Darma Sakti akan menjadi prioritas.
“Kami warga Buatan II berkomitmen untuk memenangkan Alfedri-Husni. Kami berharap perhatian dari calon bupati Siak Alfedri~Husni untuk membantu kami mengatasi kemiskinan yang telah lama menjadi masalah di sini,” ujar Kemeng.
Menanggapi hal tersebut, Alfedri menegaskan komitmennya untuk mendorong program kemitraan kebun sawit dengan sistem plasma, yang diyakini dapat meningkatkan perekonomian warga setempat.
“Melalui program kemitraan kebun sawit ini, masyarakat akan diberdayakan dan memiliki akses langsung ke pengelolaan lahan, yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan mereka secara signifikan,” kata Alfedri.
Selain itu, Alfedri juga menekankan pentingnya investasi di bidang pendidikan sebagai langkah awal dalam mengatasi kemiskinan ekstrem.
“Jika setiap keluarga memiliki setidaknya satu sarjana, ini akan menjadi langkah awal dalam memutus rantai kemiskinan. Pendidikan adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik,” tambahnya.
Alfedri bilang masalah kemiskinan tidak dapat diselesaikan hanya dengan satu program, namun dengan kombinasi pemberdayaan ekonomi dan peningkatan kualitas pendidikan, Alfedri yakin bahwa kondisi tersebut dapat diperbaiki secara bertahap.
Selain itu, Alfedri juga berjanji untuk membantu pelaku UMKM melalui program subsidi bunga margin di Kabupaten Siak.
“Bunga pinjaman pelaku UMKM akan dibayarkan oleh Pemkab Siak, sehingga mereka dapat fokus untuk mengembangkan usaha tanpa terbebani bunga tinggi,” jelas Alfedri.
Dengan program-program yang terfokus pada ekonomi, pendidikan, dan dukungan bagi pengusaha kecil, Alfedri berharap masyarakat Kampung Buatan II dan Kampung lainnya di Kabupaten Siak bisa bangkit dari keterpurukan ekonomi.