Satpol-PP Rohul

Gencar Tertibkan Pekat

Gencar Tertibkan Pekat
RAMBAH (HR)- Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Rokan Hulu, seminggu terakhir mulai gencar melakukan penertiban warung remang-remang, kafe tak berizin dan minuman keras di Kecamatan Rambah. Razia yang digelar Senin (25/5) malam, 8 orang wanita penghibur dan 3,5 krat miras diamankan.
 
Delapan wanita penghibur yang diamankan di salah satu kafe yang ada di KM 4 Desa Suka Maju, Kecamatan Rambah yakni,  Meme (25), Lina (28), Kiki (18), Eta (21), Mira (18), Ayu (28), Eka (20), dan Ani (43). Dari pengakuan ke delapan wanita ini mereka berasal dari Belawan, Sumatera Utara.
 
Dijelaskan Kepala Satuan Satpol-PP Rohul, Roy Roberto melalui Arwi, Lubis selaku Kabid Operasional, didampingi Ramses selaku Provost dan Yusuf sebagai Danton Buser, menjelang bulan puasa nanti seluruh kafe atau tempat hiburan yang tidak mengantongi izin atau yang meresahkan masyarakat akan dibersihkan.
 
‘Sesuai target, dalam bulan ini Kecamatan Rambah zero warung remang-remang dan kafe tak berizin. Setelah Rambah bersih, operasi pekat ini kemudian dilanjutkan di beberapa Kecamatan. Artinya penertiban pekat ini akan dilakukan secara intesif dan secara bertahap dengan target Rohul terbebas dari pekat. Dan setiap laporan yang diterima akan ditindak lanjuti,” tegas Arwin Lubis.
 
Menurut Arwin Lubis, usai melakukan pendataan kedelapan wanita penghibur tersebut nantinya akan dipulangkan ke daerah asalnya. Namun sebelum hal itu dilakukan Satpol-PP Rohul, lebih dulu berkoordinasi dengan pihak Dinas Sosial Kabupaten Rokan Hulu, untuk dilakukan pembinaan. Agar kegiatan serupa tidak dilakukan lagi.
 
“Jadi sebelum dipulangkan mereka ini (8 wanita yang diamankan) akan menandatangani surat pernyataan tidak kembali ke Rohul dengan pekerjaan yang sama. Jika dalam razi masih ada yang ditemukan akan diberikan sanksi lebih tegas lagi,”terang Arwin Lubis.
 
Sementara itu, ketika kedelapan wanita yang diamankan di Satpol-PP mengaku senang jika mereka dikembalikan ke Belawan. Mereka berjanji, jika Satpol-PP mengembalikan mereka daerah asalnya mereka tidak akan menginjakkan kaki lagi ke Pasir Pengaraian. “kalau dipulangkan kami senang. Kami berjanji tidak menginjak Pasir Pengaraian ini lagi,” sahut kedelapan wanita yang diamankan. (gus)