Isu Beras Plastik Turunkan Omzet Pedagang

Isu Beras Plastik Turunkan Omzet Pedagang

DUMAI (HR)- Pasca ditemukannya beras plastik beredar di Pulau Jawa, berdampak buruk bagi pedagang beras di Kota Dumai. Betapa tidak, sejumlah masyarakat kini mulai takut untuk membeli beras untuk dikonsumsi sehari-harinya dan membuat omzet pedagang mengalami penurunan.

Anci, pedagang beras di Jalan Syeh Umar, Sabtu (23/5) mengaku penjualan beras mengalami kemerosotan hampir mencapai 50 persen dibanding sebelumnya sejak keresahan beredarnya isu beras sintetis yang saban hari muncul di layar kaca televisi tersebut.

"Permintaan beras jauh merosot sejak marak berita beras mengandung campuran plastik. Kami sebagai penjual beras juga tidak sembarangan mengambil dari pemasok, karena ini menyakut keselamatan konsumen," ucap dia di sela-sela melayani pembeli.

Dikatakan Anci, selain berkurang omzet, harga jual beras di pasaran juga menurun disebabkan musim panen dan banyak pasokan dari berbagai daerah, seperti Jawa, Palembang, Sumatera Barat dan Lampung. "Harga beras kini sudah murah, karena sudah masuk musim panen," jelasnya.

Sementara, pedagang lain menyebutkan, akibat isu beras palsu tersebut banyak masyarakat konsumen bertanya ketika membeli beras dan tentu saja ini membuat dirinya kewalahan. "Tapi kami sebagai pedagang tentu memberikan yang terbaik kepada konsumen," ujarnya.

Kegiatan sidak beras yang dilakukan pemerintah ini dianggap langkah tepat karena bisa memudahkan dirinya menjelaskan kepada konsumen perihal kepastian beras asli atau palsu. "Bagus juga adanya sidak ini karena saya bingung dan tidak tahu untuk menjawab konsumen yang kuatir salah membeli beras," ungkapnya.

Setelah sidak ini diharapkan dia pemerintah bisa memberikan kepastian terkait peredaran beras sintetis tersebut dan pedagang serta masyarakat tidak lagi khawatir.

Disperindag Dumai bersama Badan Urusan Logistik (Bulog) setempat Jumat lalu sempat melakukan sidak ke sejumlah toko agen penjualan beras untuk melihat peredaran beras palsu di pasaran.(zul)