Seminggu di Langsa

Imigran Rohingya Mulai Belajar Bahasa Indonesia

Imigran Rohingya Mulai Belajar Bahasa Indonesia

Langsa (HR)-Sebanyak 682 imigran Rohingya, Myanmar dan Bangladesh kini ditampung di Kuala Langsa, Langsa, Aceh. Meski baru ditampung seminggu, mereka sebagian sudah mulai bisa berbahasa Indonesia.

Pantauan detikcom, Sabtu (23/5) ratusan imigran Rohingya dan Bangladesh ditampung dalam dua gedung terpisah di Kuala Langsa. Untuk membedakan kedua pengungsi ini, petugas memberi mereka tanda dengan gelang yang diikat di tangan.

Sejumlah petugas medis juga terlihat di sana memeriksa kesehatan para pengungsi. Tenda untuk menampung bantuan maupun posko juga didirikan di lokasi. Para 'manusia perahu' itu terlihat berbaur antarsesama dan tak segan-segan menyapa pengunjung Kuala Langsa.

Meski baru seminggu tampung di sana, para imigran ini sudah menguasai beberapa kata dalam bahasa Indonesia. Mereka diajarkan bahasa Indonesia oleh relawan dan petugas yang ada di lokasi penampungan.

"Makan... makan," kata seorang imigran asal Bangladesh, Saddam Husen saat ditemui di lokasi pengungsian.

Saat cuaca terlihat mendung, beberapa mereka langsung bilang "hujan". Mereka juga sudah dapat berhitung dengan menggunakan bahasa Indonesia. Beberapa kata yang umum digunakan juga sudah mereka kuasai. Bahkan saat diwawancara wartawan, mereka menyebut beberapa kata dalam bahasa Indonesia.

Jika ada kata-kata yang tidak kuasai, mereka langsung menanyakan kepada relawan atau orang-orang di sana. Karena belum terlalu mengerti bahasa Indonesia, mereka terlebih dulu menyebut sesuatu dalam bahasa Bangladesh dan baru kemudian menanyakan terjemahan dalam bahasa Indonesia.

Bukan hanya itu, mereka juga menghafal setiap kata-kata yang diajari oleh relawan.  
Sementara imigran etnis Rohingya juga sudah ada yang mengetahui bahasa Indonesia. Mereka mengaku mengetahui sedikit-sedikit tentang bahasa Indonesia.

"English no, Melayu no, Indonesia sedikit-sedikit," kata seorang imigran Rohingya mengungkapkan sudah mulai bisa berbahasa Indonesia sedikit-sedikit.

Saat ini jumlah pengungsi dari Rohingya, Bangladesh dan Myanmar yang ada di Aceh berjumlah 1.722 jiwa, terdiri dari 1.239 jiwa laki-laki, 244 jiwa perempuan, dan 238 jiwa anak-anak. Pengungsi ini terdampar di perairan Aceh pada tanggal 10, 15, 16, dan 20 Mei 2015.

Saat ini, pengungsi sudah ditempatkan di tempat pengungsian yang tersebar di 4 daerah yaitu 560 jiwa di Kabupaten Aceh Utara, 47 jiwa di Aceh Tamiang, 682 jiwa di Kota Langsa, dan 433 jiwa di Aceh Timur.(dtc/rin)