BPS Riau Catat Inflasi Turun di Akhir Tahun 2023

BPS Riau Catat Inflasi Turun di Akhir Tahun 2023

Riaumandiri.co - Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Riau Asep Riyadi memaparkan kondisi ekonomi Riau mengalami tingkat inflasi sebesar 0,17 persen pada bulan Desember 2023 dan secara Y on Y sebesar 0,50 persen. Angka ini mencerminkan penurunan dari Periode sebelumnya, menandai tren perlambatan laju inflasi yang patut dicermati Selasa, (2/24).

"Inflasi Riau Desember 2023 sebesar 0,17%, lebih rendah dibanding bulan pada November 2023 yang mengalami inflasi sebesar 0,71%, dan juga lebih rendah dibandingkan inflasi bulan yang sama tahun sebelumnya (Desember 2022) yang sebesar 0,91%.Secara tahunan (y-on-y), inflasi Desember 2023 mencapai 2,50%, jauh lebih rendah dibanding inflasi tahunan Desember 2022 (6,81%) dan mengalami penurunan dibandingkan bulan lalu yang sebesar 3,26%," jelasnya.

Sementara di kota Pekanbaru tercatat inflasi bulanan sebesar 0,21 persen dan secara tahunan mengalami inflasi sebesar 2,50 persen kemudian untuk Kota Dumai mencatat inflasi YoY sebesar 2,78%, tetapi mengalami deflasi MoM sebesar 0,03%. Kota Tembilahan mengalami inflasi YoY sebesar 1,53% dan inflasi MoM sebesar 0,11%.


Beberapa fenomena lain penyebab inflasi yakni Naiknya tarif angkutan udara disebabkan permintaan yang tinggi menjelang libur natal dan tahun baru yang dibarengi dengan liburan anak sekolah hingga naiknya harga TBS  Laju pertumbuhan harga Tandan Buah Segar pada bulan Desember 2023 dibandingkan November 2023 adalah sebesar 1,46 persen.

Penyumbang utama inflasi Desember 2023 secara m-to-m adalah kelompok Transportasi (0,64%) dengan andil sebesar 0,08% sedangkan penyumbang utama inflasi tahunan Desember 2023 (y-on-y)

adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau 4,96% dengan andil sebesar 1,57%Komoditas penyumbang utama inflasi Desember di antaranya adalah bawang merah, angkutan udara, tomat, emas perhiasan, bayam, dan ayam hidup.

Sementara itu, komoditas penyumbang utama inflasi tahunan di antaranya adalah cabai merah, beras,rokok kretek filter, mobil, emas perhiasan dan tarif sewa rumah.

Komoditas bawang merah menyumbang inflasi sebesar 0,7 persen diikuti oleh angkutan udara sebesar 0,7 persen, tomat 0,4 persen dan komoditas lainnya.

"Harga bawang merah naik akibat meningkatnya permintaan jelang natal dan tahun baru selain itu bawang merah telah melewati fase panen raya, sehingga stocknya pun menipis dari daerah pemasok," ujar Asep.

Kemudian secara nasional Badan Pusat Statistik mencatat inflasi Indonesia pada 2023 sebesar 2,61%. Sedangkan inflasi Desember 2023 secara bulanan 0,41%.

"Perkembangan inflasi bulanan pada Desember 2023 terjadi inflasi sebesar 0,41% secara bulanan atau terjadi peningkatan indeks harga konsumen dari 1160,8 menjadi 116,56 pada Desember 2023. Angka inflasi tahunan sama dengan inflasi tahun kalender yaitu sebesar 2,61%," kata Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti.

Ia melanjutkan, tingkat inflasi Desember merupakan yang tertinggi sepanjang 2023. Sedangkan kelompok pengeluaran yang menyumbang inflasi terbesar adalah makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi 1,07% dan andil 0,29%.

komoditas penyumbang utama inflasi adalah cabai merah dengan andil inflasi 0,06%, bawang merah dengan andil inflasi 0,04%, cabai rawit dengan andil inflasi 0,02%, beras dengan andil inflasi sebesar 0,02%, serta telur ayam ras 0,02%