HARI INI, KONGRES IV PD Digelar di surabaya

SBY: Ada Parpol Lain Obok-obok Demokrat

SBY: Ada Parpol Lain Obok-obok Demokrat

JAKARTA (HR)-Pernyataan mengejutkan dilontarkan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono. Ia mengungkapkan ada partai politik lain yang berusaha mengobok-obok demokrasi di partai yang dipimpinnya itu.

Karena itu, pria yang akrab disapa SBY itu mengingatkan partai politik itu tak meneruskan upayanya. Bila peringatan itu diabaikan, SBY mengancam akan mengungkap identitas parpol tersebut.

Pernyataan mantan Presiden RI ke-6 tersebut, tentu saja mengundang suasana heboh. Hal itu mengingat Partai Demokrat akan menggelar Kongres IV di Hotel Shangrila, Surabaya, malam ini (Selasa, 12/5).  

"Saya mendapatkan informasi dari pihak yang sangat layak dipercaya bahwa itu terjadi, bahkan mereka itu sudah melakukan kegiatan di Jawa Timur," kata SBY dalam video yang diunggah di Youtube dan dipublikasikan di akun twitternya, Senin (11/5).

SBY mengingatkan agar partai lain itu tak meneruskan upayanya. SBY akan mengungkap identitas parpol tersebut jika terus mengobok-obok partainya. "Saya ingatkan janganlah begitu. janganlah mengganggu partai lain, sebab kalau masih seperti itu akan saya buka di hadapan publik. Malu loh nanti kalau ada sebuah partai mengobok-obok partai lain," katanya.

SBY mengajak semua parpol menegakkan demokrasi dan semua partai punya kedaulatan serta tetap menjaga etika berpolitik.

"Kita ingin sama-sama menegakkan demokrasi, kedaulatan partai, dan etika dalam berpolitik. Saya ketika jadi Presiden RI selama 10 tahun itu, ada pihak yang konsisten menentang, menyerang dan menghujat saya. Sekarang saat Partai Demokrat ingin berpolitik baik-baik kok malah diganggu," pungkasnya.

Undang Mega
Ada cerita menarik seputar Kongres IV PD, yang akan digelar hari ini. Salah satunya adalah kepastian tentang hadir atau tidaknya Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. SBY sendiri berharap Mega bisa hadir sehingga silaturahimnya dengan Megawati kembali terjalin dengan baik.

Undangan untuk Mega, sudah disampaikan sejumlah elit PD saat bertandang ke kediaman Mega pada 8 Mei lalu. Ketika itu, undangan untuk Mega disampaikan Sekjen PD Edhie Baskoro Yudhoyono dan Ketua Harian Syarif Hasan.

SBY punya harapan besar agar kerjasama parpol tetap terjalin dengan baik. Walaupun berbeda sikap politik namun tak perlu gontok-gontokan.

"Saya kira seluruh rakyat Indonesia ingin kerjasama parpol itu terjalin dengan baik-baik saja. Meskipun posisi politiknya berbeda, bisa saja pandangannya tidak sama tapi tidak harus bermusuhan. Kalau kerjas ama PD dan PDIP itu berlangsung dengan baik, apabila silaturahim saya dengan Ibu Mega kembali terjalin dengan baik pula, tentu ini membawa kebaikan bagi politik di negeri ini," kata SBY.

Tidak hanya Mega, pengurus PD juga mengharapkan kehadiran Presiden Joko Widodo. Hingga Senin kemarin, Presiden Jokowi memang belum bisa memastikan kehadirannya dalam pembukaan Kongres IV PD. Bila berhalangan, PD dapat memaklumi karena kesibukan Jokowi saat ini. Apabila Jokowi akhirnya tidak bisa hadir dan mengirim utusan, PD dapat menerimanya. Meski begitu, harapan agar Jokowi hadir di acara pembukaan tetap ada.

"Untuk undangan VVIP yaitu presiden, masih mengatakan berusaha akan hadir. Kesibukan beliau sangat banyak. Kita lihat saja nanti," kata Ketua Steering Committee Kongres IV PD Syarief Hasan.

Didukung Kader
Sejauh ini, nama SBY masih menjadi nomor satu untuk calon Ketua Umum PD untuk periode selanjutnya. Terkait hal itu, SBY juga tak menampiknya. Menurutnya, pada dasarnya ia tak punya ambisi untuk menjadi ketua umum kembali.

Kesediaannya maju sebagai calon ketua umum dalam kongres kali ini, lebih akibat begitu derasnya dukungan dari kader PD.

"Sejak saya menyelesaikan tugas sama sebagai presiden Oktober tahun lalu, bulan bulan berikutnya mulailah para kader di daerah menyampaikan kepada saya yang intinya 'Pak pimpin kami sekali lagi agar Bapak bisa menyatukan kembali PD dan membawa PD menuju masa depan yang lebih baik'," papar SBY.

"Saya belum langsung menjawab, saya berbicara dengan Ibu Ani apa harus kita lagi begitu. Dan akhirnya benar belum lama secara resmi saya bersedia kalau memang itu keinginan mayoritas kader PD dan itu sebagai syarat yang pertama tidak boleh ada paksaan tidak ada rekayasa, benar-benar murni keinginan mereka dan nanti kalau saya memimpin lagi partai ini bersama-sama membersarkan partai, saya bersedia," imbuh SBY.

Tak hanya itu, SBY juga tak menampik ada sejumlah kader PD yang tidak menyukainya dan saat ini sedang menyiapkan siasat menjelang Kongres PD.

"Dalam politik itu wajar, demokrasi ya begitu. Saya tahu memang sejumlah kader tidak menyukai saya lantas mungkin ada yang kecewa karena satu dan lain hal. Mungkin ada juga yang menjalankan garis politik pihak tertentu barangkali ingin memimpin partai ini dengan segala cara," ujarnya.

Namun demikian berbagai upaya tersebut dianggap SBY wajar saja. SBY juga tidak akan membalas serangan segelintir elite PD yang mencoba menjatuhkannya tersebut.

"Saya pun tidak berniat membalas serangan-serangan itu karena saya malu untuk berdebat dengan kader sendiri. Biarlah mengalir saja dan ada kok kader lain yang menjelaskan tentang apa yang dikritikkan mereka itu," kata SBY. (bbs, kom, dtc, viv, ral, sis)