Jalan Poros Ketamputih-Sekodi Rusak Parah

Jalan Poros Ketamputih-Sekodi Rusak Parah

BENGKALIS (HR)-Warga Desa Kelemantan dan Sekodi kembali mengeluhkan kondisi jalan poros desa mereka yang rusak parah. Hampir 5 Km kondisi jalan poros mulai dari ujung Ketamputih-Kelemantan-Sekodi hancur dan berlubang. Jangankan pakai kendaraan roda empat, dengan sepeda motor saja sulitnya minta ampun. Apa lagi kalau musim penghujan.

Seperti disampaikan tokoh masyarakat Desa Kelemantan, H Sabran, Senin (11/5), sejatinya jarak tempuh Desa Sekodi-Ketamputih itu hanya beberapa puluh menit saja, tapi disebabkan kondisi jalan rusak parah, terpaksa mamakan waktu 1-2 jam.

“Sudah sekian tahun kami berkutat dengan jalan berlubang seperti ini, pernah anak saya terjungkal di dalam lubang yang menganga di tengah jalan. Harapan kami Pemkab Bengkalis segere  memeperbaiki, minimal menimbun lubang-lubang yang mengaga di sepanjang jalan,” pinta Sabran.

Yang menjadi persoalan kata Sabran, bukan hanya arus transportasi warga saja yang terganggu, mobil-mobil angkutan barang untuk kebutuhan sehari-hari seperti ‘becinte’ mau menempuh Kelemantan dan Sekodi. Tak heran kata Sabran, harga barang kebutuhan sedikit tinggi, begitupun hasil pertanian dan tangkapan ikan warga agak lebih murah.

“Kalau jalannya mulus pasti kondisi seperti itu tak akan terjadi, malahan hasil pertanian dan hasil tangkapan laut warga bisa bersaing dengan yang lain. Karena bisa saja warga menjualnya ke kota Bengkalis. Tapi dengan kondisi jalan seperti ini siapa yang sanggup,”keluh Sabran lagi.

Kerusakan jalan poros Kelemantan-Sekodi dan sebagian Ketemputih disebabkan aktivitas mobil pengangkut material untuk proyek di desa Teluk Lancar Kecamatan Bantan. Sejumlah mobil besar dengan muatan penuh saban hari melintasi jalan poros tersebut. “Kemarin sempat juga ditimbus dengan base, tapi sekarang rusak lagi, bahkan lebih parah dari sebelumnya,” papar Sabran.

Masyarakat berharap, sebelum puasa atau lebaran tahun ini jalan poros tersebut sudah diperbaiki oleh pemkab Bengkalis. Minimal jalan tersebut ditimbun dengam base terlebih dahulu, “Ya mungkin bisa menggunakan dana perawatan jalan,” sebutnya.

Sama seperti di beberapa daerah lain kata Sabran, jalan poros mulai dari ujung Ketamputih hingga ke Sekodi sebaiknya memang ditimbun dengan base terlebih dahulu. Setelah kontur tanahnya padat baru dicor.

‘’Kalau dicor lansung pasti akan membutuhkan waktu cukup lama, karena paling saru tahun dapat 1 KM. Belum sampai ke ujung yang dipangkal sudah rusak dulu. Makanya kita sarankan, jalan poros ini dibase dulu semua, baru dicor berangsur-angsur sesuai kemampuan anggaran,” sebutnya. ***