Sebut Ada Capres Didukung IMF, Mulyanto: Bahlil Jangan Paranoid

Sebut Ada Capres Didukung IMF, Mulyanto: Bahlil Jangan Paranoid

RIAUMANDIRI.CO - Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto menanggapi pernyataan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia yang menyatakan ada calon presiden (capres) yang didukung IMF agar menolak hilirisasi sumber daya alam.

Mulyanyo menyebut Menteri Bahlil Lahadalia terlalu paranoid kalau curiga bahwa IMF akan menyusup ke calon presiden untuk menghentikan hilirisasi sumber daya alam (sda).

"Pernyataan itu sangat tendensius apalagi di masa pendaftaran capres-cawapres. Pernyataan itu hanya membangun kecurigaan di dalam masyarakat kepada para capres," kata Mulyanto, Senin (23/10/2023).

Mulyanto mendesak Bahlil secara gentlemen menunjuk hidung saja siapa capres yang dimaksud dengan membeberkan indikasi atau bukti-bukti yang ada.

Mulyanto menambahkan konsep dan implementasi program hilirisasi sumber daya alam untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing sudah dijalankan sejak presiden-presiden sebelumnya.

"Memang program hilirisasi yang lebih masif dan dominan yang dijalankan hanya satu negara investor, yakni China hanya ada di era Presiden Jokowi. Pasalnya investor dan tujuan ekspor produk nikel setengah jadi kita didominasi oleh China," kata Mulyanto.

Namun, sayangnya program hilirisasi ini hanya menghasilkan produk setengah jadi dengan kandungan nikel yang rendah seperti NPI (nickel pig iron) dan feronikel.

Produk-produk ini memiliki nilai tambah rendah. Namun tetap saja dimanjakan dengan bebas pajak ekspor dan segudang kemudahan fiskal non fiskal lainnya.  Akibatnya penerimaan negara minim dan cadangan nikel menjadi ludes. Para ahli menyebut cadangan itu tinggal 7 tahun lagi.

Harusnya produk nikel setengah jadi itu dilarang ekspor dan smelter kelas 2 yang hanya menghasilkan produk nikel setengah jadi ditutup.

"Hari ini, karena kasus Blok nikel Mandiodo, sebagian smelter yang kekurangan input mengimpor nikel dari luar negeri. Ini kan lucu. Hilirisasi nikel tapi malah mengimpor nikel dari luar negeri," katanya.

Jadi, ketimbang menebar curiga kepada para capres, bagusnya Bahlil bekerja sungguh-sungguh, agar program hilirisasi  ini meninggalkan legacy yang baik," tegas Mulyanto.

Diketahui Sebelumnya Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia curiga IMF akan menyusup ke untuk menghentikan upaya Indonesia dalam melaksanakan hilirisasi.

Kecurigaan itu berdasarkan pada analisis tiga kelompok yang tidak suka dengan hilirisasi ala Presiden Joko Widodo.

Pertama, pihak-pihak yang doyan mendapatkan cuan cepat dari impor. Kedua, pengusaha yang sering mengekspor bahan mentah, termasuk nikel. Ketiga, negara-negara yang tidak pengin Indonesia maju,  seperti IMF. (*)



Tags CAPRES