Pakistan Bantah Klaim Taliban

Keluarga Berharap Jenazah Pulang dengan Aman

Keluarga Berharap Jenazah Pulang dengan Aman

JAKARTA (HR)-Jenazah memang belum sampai di rumah duka, namun pelayat sudah berdatangan sejak pagi hingga malam. Rumah duka yang berada di Jalan H Agus Salim Yogyakarta juga penuh dengan karangan bunga. Dosen FH UGM ini meninggalkan dua orang putra.

Putra pertama Heri Listyowati, Pitra Amrullah mengatakan bertemu terakhir dengan ibunya sekitar 2 minggu lalu. Saat itu Ibunya (Heri Listyowati) memang sedang berada di rumah di Yogyakarta.

"Semoga jenazah bisa dibawa ke sini (rumah duka) dengan aman, secepatnya,"kata Pitra di rumah duka di jalan H Agus Salim Yogyakarta, Sabtu (9/5) malam. Terakhir kali bertemu dengan ibunya dua minggu lalu, ibunya berpesan agar menjadi anak yang baik. Ungkapan itu disampaikan ibunya, beberapa hari sebelum berangkat ke Pakistan.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat melayat ke rumah duka mengatakan, penyebab jatuhnya helikopter belum diketahui. Saat ini masih dibahas rencana pemulangan jenazah ke Indonesia. Jenazah sudah tiba di Islamabad dan akan dibawa ke Indonesia.


Menlu Takziah

Retno Marsudi tiba di rumah duka Sabtu malam sekitar pukul 18.16 WIB di Jalan Haji Agus Salim, Kauman, Kota Yogyakarta dan langsung disambut oleh keluarga almarhum Hery Listyowati, di antaranya anak kandung dan ibunda almarhumah.

Dalam sambutannya Menteri Luar Negeri atas nama Pemerintah Indonesia menyampaikan bela sungkawa atas musibah yang terjadi tersebut.
"Pemerintah akan berusaha terbaik untuk membantu proses pemulangan jenazah ke Indonesia kemudian ke Yogyakarta," katanya.
Menurut dia, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengirim Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia di Luar Negeri.
"Jenazah almarhum Hery Listyowati saat ini telah berada di Ibukota Pakistan, Islamabad. Saat ini juga saudara kandung almarhumah juga telah berada di Jakarta untuk diambil sampel DNA," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya juga belum mengetahui secara pasti penyebab kecelakaan pesawat helikopter militer Pakistan yang membawa rombongan duta besar sejumlah negara tersebut.
"Saat ini kami masih fokus untuk membahas pemulangan jenazah almarhumah ke Indonesia, namun kami belum dapat memastikan kapan waktunya," katanya.

Heri Listyowati yang biasa dipanggil Lilis meninggal dunia setelah helikopter milik militer Pakistan yang ia tumpangi bersama suaminya, Duta Besar Indonesia untuk Pakistan Burhan Muhammad berserta sejumlah diplomat asing lain, jatuh dan terbakar di Kota Gilgit, Pakistan.

Dalam musibah tersebut Lilis meninggal di tempat kejadian, sedangkan sang suami mengalami luka dan menjalani perawatan intensif.

Sosok yang Ulet

Dosen Hukum Agraria Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM), Heri Listyowati yang juga istri Dubes RI Pakistan tewas dalam kecelakaan helikopter militer di Pakistan. Di mata keluarganya, Heri Listyowati adalah sosok yang ulet dan perhatian.

Ia sering bolak-balik Yogya-Pakistan untuk mendampingi suaminya Burhan Muhammad. Jika di rumah, ia aktif mengajar di UGM. Selain itu juga aktif dalam kegiatan masyarakat.

Ibu mertua Heri Listyowati, Imtihanah Hudan (86) menceritakan kegiatan sehari-hari korban jika sedang di Yogyakarta. Selain aktif mengajar di UGM, juga aktif dalam kegiatan sosial masyarakat. Seperti pengajian, PKK, dan arisan di kampung.

"Sering pulang, semingguan kemarin baru pulang. Cerita kalau senang anaknya diterima di UGM," kata Imtihanah Hudan di rumah duka di Jalan Agus Salim, Yogyakarta, Sabtu (9/5).

Adik korban, Rohmi Afiati (48) menceritakan, Heri Listyowati adalah sosok yang sederhana dan sabar. Sehari-harinya jika tidak di Pakistan memang di rumah dan aktif mengajar serta kegiatan sosial.

Sementara adik ipar korban, Mamik (43) mengatakan, Heri Listyowati sosok yang perhatian sama keluarganya sama adik-adiknya. Korban jika di rumah bisa sampai 1-2 bulan, tidak pasti dan selama di rumah itulah aktif sebagai dosen.

"Orangnya itu baik, tanggung jawab, perhatian," katanya sedih.

Hery Sulistyowati meninggalkan dua orang putra. Putra pertama Pitra Amrullah yang sedang kuliah di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Putra kedua Yoga Sulistyo Burhan tinggal Pakistan dan sekarang diterima di UGM.

Sementara di rumah duka, semakin siang semakin ramai dikunjungi oleh keluarga, kerabat, teman-teman kuliah anak korban. Pihak keluarga belum mengetahui secara pasti, kapan jenazah tiba di rumah duka.

Bantah Klaim Taliban

Pakistan menyebut "bohong" pernyataan Taliban mengenai penembakan helikopter militer yang menewaskan duta besar Norwegia dan Filipina termasuk istri duta besar Indonesia, di bagian utara negeri itu.

Sekretaris Luar Negeri Azizaz Ahmad mengesampingkan kemungkinan aksi teror dalam tragedi itu dan mengatakan kecelakaan tersebut terjadi akibat gangguan mesin pada helikopter.

Satu helikopter militer yang membawa diplomat yang berpusat di Islamabad, jatuh di dekat Gilgit, saat melakukan pendaratan akibat gangguan mesin, kata Ahmad.

"Angkatan Darat Pakistan telah mengatur pengamanan kelas atas bagi para tamu dan pernyataan TTP mengenai penembakan helikopter itu adalah dusta," kata diplomat senior itu, yang diapit perwira Angkatan Darat dan Angkatan Udara yang juga memberi rincian peristiwa tersebut.

Ahmad menjelaskan berdasarkan instruksi perdana menteri, Angkatan Darat Pakistan telah mengerahkan 1.000 prajurit bagi tujuan keamanan dan semua puncak gunung di sekitar wilayah yang dipenuhi personel tersebut.

Pejabat Kementerian Luar Negeri Pakistan itu mengatakan dua helikopter mendarat selamat di Daerah Naltar dan helikopter ketiga mengalami kecelakaan akibat gangguan teknis di dekat lokasi pendaratan.

Ia mengatakan perdana menteri telah memberi izin bagi perjalanan s30 diplomat atas permintaan Ketua Korps Diplomatik, demikian laporan Xinhua, Sabtu (9/5) pagi.

Ia mengatakan Angkatan Udara Pakistan telah mengembangkan tempat pelancongan bermain ski di Naltar dan kereta gangtung di sana yang akan diresmikan oleh perdana menteri.

"Gagasan untuk merancang kegiatan itu ialah untuk memberi sumbangan bagi pembangunan daerah indah tersebut," kata dia.

Ia menambahkan perjalanan serupa bagi diplomat yang diselenggarakan pada masa lalu berjalan baik termasuk ke Skardu, Daerah Shigar di Pakistan Utara, Wilayah Suku Waziristan Utara dan Sekolah Umum Angkatan Darat yang diserang Taliban di Peshawar.

Ia mengatakan Kepala Staf Angkatan Darat telah membentuk dewan penyelidikan yang dipimpin seorang brigadir jenderal. Beberapa anggota tim penyelidikan telah sampai ke lokasi kecelakaan dan yang lain sedang dalam perjalanan.

Dewan Penyelidikan itu telah memulai pekerjaan mereka sehingga segera akan jelas apa yang telah terjadi. Pejabat tersebut mengatakan kotak hitam helikopter yang naas itu telah ditemukan.

Helikopter itu dioperasikan pada 2002 dan dirawat secara rutin. Servis terakhir dilakukan cuma 11 jam sebelum kecelakaan.

Ahmad mengatakan prioritas pemerintah ialah mengangkut mayat korban, korban cedera dan utusan asing lain kembali ke Islamabad.(8/5).(ant/rol/dtc/yuk)