DPR RI: Masyarik Harus Minta Maaf kepada Jemaah Haji Indonesia

DPR RI: Masyarik Harus Minta  Maaf kepada Jemaah Haji Indonesia

RIAUMANDIRI.CO - Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi menyatakan, masyarik yang bekerja sama dengan Kementerian Agama RI harus menyampaikan permohonan maaf kepada jemaah haji Indonesia terkait sejumlah insiden keterlambatan penjemputan di Muzdalifah dan keterlambatan makanan catering.

"Dari hasil evaluasi kita, memang ada beberapa titik yang mengalami hambatan dalam pelayanan jemaah jaji. Kita inginkan agar para masyarik ini menyampaikan permohonan maaf sejumlah insiden yang terjadi," kata Ashabul di Mekkah, Arab Saudi, seperti dikutip laman DPR RI, Sabtu (30/6/2023).

Kemudian, masyarik juga harus meningkatkan rasa tanggung jawab mereka terhadap pelayanan sesuai ikatan kontrak dengan Kemenag. Mereka harus melayani jemaah haji dan juga tentu harus menjaga kemuliaan pemerintah Arab Saudi.

Legislator Dapil Sulsel I ini mengapresisasi Pemerintah Indonesia yang telah menyampaikan permintaan maafnya kepada jemaah haji.

"Seharusnya masyarik ini yang lebih dulu menyampaikan permintaan maafnya kepada jemaah haji Indonesia atas kebijakan yang tidak maksimal atas layanan yang diberikan kepada para jemaah haji," kata Ashabul.

Ashabul mengatakan akan meminta pemerintah Indonesia sebagai penyelenggara haji melakukan koordinasi dan evaluasi bersama pemerintah Arab Saudi. Dengan harapan penyelenggaraan haji kedepan jadi lebih baik.

Selain itu, Politisi F-PAN ini juga meminta, ada semacam evaluasi masyarik yang tidak memenuhi kewajiban pelayanan Haji daripada Jemaah Indonesia.

"Kita minta agar syarikah-syarikah yang merekrut para masyarik harus memberikan semacam sanksi. Paling tidak, tahun-tahun ke depan mereka tidak akan lagi digunakan sebagai salah satu masyarik yang bekerjasama dengan kita," kata Ashabul. (*)