Komisi III Minta Dinkes Maksimalkan Program Crash Polio

Komisi III Minta Dinkes Maksimalkan Program Crash Polio

RIAUMANDIRI.CO- Masih rendahnya angka capaian targer program crash polio yang dicanangkan pemerintah, Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pekanbaru meminta Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru turun langsung ke tengah masyarakat.

Padahal program tersebut sudah dimulai sejak 4-13 Maret yang akhirnya diperpanjang hingga 4 April mendatang. Selama periode itu, realisasi program tersebut  baru sekitar 30 persen.

"Ini programnya untuk kesehatan masyarakat, jangan Diskes ini bekerja asal bapak senang saja, maksimalkan programnya," tegas Ketua Komisi III DPRD Kota Pekanbaru Aidil Amri, Minggu, (2/3).


Dia menyarankan, Diskes Kota Pekanbaru berinovasi mengejar target program jangan hanya menunggu saja.

"Ini harus digesa, kalau perlu jemput bola langsung ke masyarakat, karena ini berpengaruh sekali, kan untuk kesehatan," tegas Politisi Partai Demokrat itu lagi.

Jika ingin mencapai target 95 persen itu, Aidil, mengulang, Dinkes jangan bekerja asal bapak senang saja tapi harus benar- benar bekerja totalitas.

Alasan rendahnya capaian target karena kurangnya partipasi masyarakat dengan program tersebut, dan hanya mengandalkan sosialisasi. 

Cara ini dinilai Aidil kurang efektif dan dipastikan sosialisasi ini tidak hanya menyentuh sebagian masyarakat saja.

"Diskes itu mengajak Puskesmas dan Pustu turun langsung ke masyarakat, jangan sosialisasi-sosialisasi, kejar bola langsung," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, Diskes Kota Pekanbaru terus berupaya meningkatkan partisipasi masyarakat dalam vaksinasi polio tersebut salah satunya dengan cara memberikan upaya. Dan juga bekerjasama dengan pihak pemerintah kecamatan untuk menggerakkan masyarakat agar bersedia.

"Kendala ya partisipasi masyarakat yang datang itu tidak ada. Kita kan sudah sediakan beberapa tempat termasuk tempat khusus, Posyandu dan Puskesmas tapi masyarakat yang datang sedikit," kata Kadiskes Kota Pekanbaru Zainy Rizaldi.

Pihaknya juga melakukan sweeeping atau penyisiran terhadap anak yang belum vaksin polio. Namun, hal itu juga tidak efektif. "Sweeping juga ada, kan sedikit. Kalau satu-satu kita datangi, paling satu hari paling berapa yang mau. Itu juga kalau mau orangtuanya," tutupnya. (Mal).