Puluhan Ribu Buruh Serbu Jakarta

Menaker Dukung Kenaikan Upah Buruh Tiap Tahun

Menaker Dukung Kenaikan Upah Buruh Tiap Tahun

JAKARTA (HR)-Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri mengatakan, pihaknya mendukung adanya kenaikan upah buruh setiap tahun. Untuk kepentingan itu, instansi yang dipimpinnya itu tengah menggodok sistem pengupahan.

"Sekarang kami sedang menggodok bagaimana pemberian upah yang layak kepada buruh, tetapi juga predictable kepada pengusaha," ujarnya di kawasan Monas, di sela-sela peringatan Hari Buruh se-Dunia di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (1/5).

Sepanjang Jumat kemarin, puluhan ribu buruh membanjiri Kota Jakarta dalam rangka memperingati Hari Buruh se-Dunia. Massa buruh terkonsentrasi di beberapa tempat. Mulai dari bundaran depan Hotel Indonesia, Istana Negara hingga Gelora Bung Karno. Di sela-sela aksi tersebut, massa juga menggelar salat Jumat berjamaah di kawasan Monas. Ikut hadir dalam pelaksanaan salat itu Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri, Kapolri Jendral Badrodin Haiti beserta jajarannya.

Menurut Hanif, idealnya upah buruh naik setiap tahun. Namun, kenyataannya hingga saat ini, upah buruh baru naik setiap dua tahun. "Sehingga hal ini menjadi PR kita terkait penegakan hukum ketenagakerjaan," ucapnya.

Bahkan, lanjut dia, upah buruh sudah diputus oleh PHI (Pengadilan Hubungan Industrial), tetapi tidak diterapkan. Karena itu, Kementerian Ketenagakerjaan akan meminta pengusaha untuk mempertimbangan ini.
Sementara itu, saat peringatan buruh itu digelar, Presiden Jokowi tidak berada di Jakarta karena sedang melakukan tugas di Jawa Tengah.

11 Tuntutan
Sementara itu, Ketua Umum Federasi Serikat Logam, Elektronik, dan Mesin, Arif Minardi mengatakan, aksi unjuk rasa tahun ini menyerukan 11 tuntutan kepada pemerintah. Di antaranya, menolak upah murah dan periodisasi peninjauan upah dua atau lima tahun sekali. Buruh juga menuntut sistem kerja kontrak dan outsourcing dihapuskan dan pengusaha memberikan kebebasan berserikat kepada buruh. "Kami juga menolak kenaikan BBM secara berkala," kata Arif.

Di sisi tunjangan, buruh meminta pelayanan BPJS kesehatan dan ketenagakerjaan diperbaiki. Selain itu, juga disediakan rumah sakit dan transportasi khusus buruh. Untuk anak-anak buruh, mereka meminta ada beasiswa khusus pula.

Tewas Terbakar
Sementara itu, kegiatan buruh yang digelar di Gelora Bung Karno, dikejutkan dengan jatuhnya sesosok manusia berkelamin pria. Tubuhnya dipenuhi api hingga akhirnya tewas terbakar. Tak ayal, peristiwa itu membuat para buruh yang tengah menikmati hiburan di GBK, jadi kaget.

Terkait insiden itu, Pjs Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Wijanarko mengungkapkan, kejadian berawal ketika saksi melihat ke atas atap tribun GBK.

"Itu panggung kan sebelah kiri, ini posisinya sebelah kanan. Awalnya saksi melihat ada api jatuh dari atas atap tibun," ujarnya.

Massa pun spontan berteriak sambil berlarian. Setelah 'bola api' itu terjatuh, rupanya tak sekadar bola api. "Ternyata pas jatuh apinya 'berbentuk' manusia," imbuhnya.

Polisi belum mengetahui penyebab kematian korban. Namun di dekat jasad korban, ditemukan botol Aqua yang berisi bensin yang menguatkan dugaan jika korban melakukan aksi bunuh diri dengan membakar diri dan menjatuhkan jasadnya ke dekat panggung.

"Kemungkinan besar bunuh diri," ujar Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Heru Pranoto.

Hingga tadi malam, jasad korban sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jaktim untuk keperluan autopsi. Sementara polisi masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi untuk mengetahui bagaimana korban bisa masuk ke atas atap tribun itu. (bbs, dtc, temp, sis)