Rudi Hartono Duga Laba PT Adhi Karya Tak Dimasukkan ke Laporan Keuangan

Rudi Hartono Duga Laba PT Adhi Karya Tak Dimasukkan ke Laporan Keuangan

RIAUMANDIRI.CO - Anggota Komisi VI DPR RI Rudi Hartono Bangun menyoroti kinerja PT Adhi Karya yang dinilainya belum maksimal dalam meraup keuntungan.

Menurutnya, perusahaan pelat merah di bidang kekaryaan itu telah menjalankan proyek bernilai triliunan rupiah, namun hanya bisa untung bersih sebesar Rp36 miliar pada tahun 2021.

Politikus NasDem itu menduga terdapat laba dan keuntungan perusahaan yang tidak dimasukkan ke laporan keuangan.

“Mereka punya untung dengan aset yang sudah puluhan triliun, tapi untungnya Rp36 miliar. Sementara BUMN yang lain bisa mencapai (untung) ratusan miliar," usai mengikuti  pertemuan Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR RI, di Banda Aceh, Selasa (9/8/2022) lalu.

Dia mempertanyakan apakah juga termasuk KSO (kerja sama operasi) dengan perusahaan swasta yang banyak dilakukan Adhi Karya, laba dan pendapatannya tidak dimasukan ke laba perusahaan?

"Sehingga dicantumkan di neraca laba dan rugi Adhi Karya dalam tahun 2021 hanya memperoleh laba Rp36 miliar?” tanya politisi Partai NasDem tersebut.

Belum lagi laba anak usaha Adhi Persada Properti yang (proyeknya) mencapai ratusan triliun, apakah laba usahanya enggak dimasukkan dan dilaporkan ke neraca Adhi Karya dan apakah negara tidak mendapat deviden dan pajak dari Adhi Karya dan anak cucu perusahaannya?

"Ini yang kita pertanyakan juga dengan manajemen atau direksinya, bagaimana mereka mempola atau mengaturnya itu," tegas Rudi.

Rudi menyarankan agar BUMN yang menjadi mitra kerja Komisi VI DPR RI dapat memiliki keseriusan dalam mengelola aset negara, dimana aset-aset ini milik rakyat, dan negara butuh deviden pajak dari BUMN untuk membiayai operasional negara.

“Juga untuk biaya gaji seluruh instansi dan infrastrukturnya. Jadi kalau BUMN merugi, negara ini pakai apa nanti ya bayar utangnya? (Negara) bisa kolaps,” pesan Rudi. (*)



Tags Ekonomi