Heboh Kepala Satpol PP Ngamuk ke Pemilik Toko Buku, Ini Kata Walkot Makassar

Selasa, 05 Mei 2020 - 17:02 WIB
Screenshoot video viral Kasatpol PP Makassar ngamuk ke toko tetap buka saat PSBB.

RIAUMANDIRI.ID, MAKASSAR - Viral video aksi Kasatpol PP Makassar Imam Hud marah besar saat menemukan ada toko buku tetap buka saat masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB). 

Menanggapi hal itu, Pj Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb menyebut aksi Iman tersebut sebagai tindakan tegas kepada toko buku yang bandel.

"Itu salah satu bentuk tindakan tegas, memang kadang-kadang kita butuh tindakan tegas," kata Iqbal dikutip dari Detikcom, Selasa (5/5/2020).

Iqbal menyebut toko buku yang dipergoki Iman tetap buka sudah beberapa kali diingatkan untuk tidak buka saat PSBB. Namun toko buku tersebut tetap saja buka dan tidak mengindahkan aturan Pemkot Makassar saat PSBB.

"Kalau sudah dua sampai tiga kali dikasih tahu, kalau sudah disampaikan berhari-hari bahwa tidak bisa buka tapi masih buka ya (ditindak tegas)," ujarnya.

Aturan selama PSBB di Makassar telah disosialisasikan Pemkot Makassar sebelum PSBB diberlakukan. Iqbal memastikan pihaknya akan langsung menindak tegas toko dan pihak yang tetap bandel saat PSBB.

"Kalau PSBB itu ada kita bisa bertindak tegas, ada dasar hukumnya. Masalahnya kalau tidak ada PSBB kalau ada yang beroperasi toko-toko kita nggak bisa bertindak tegas karena tidak dasar hukumnya," paparnya.

Terlebih, toko yang ditemukan Iman Hud tetap buka tersebut merupakan toko buku dan alat tulis dan bukan toko sembako. Iqbal menyebut akan memproses lebih lanjut toko buku tersebut.

"Nanti kita lihat apakah ini sengaja atau apa. Apalagi kita tahu itu toko alat tulis, apalagi sekarang kan anak-anak sekolah tidak terlalu mendesak kebutuhan alat tulis," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, Aksi Kasatpol PP Makassar Imam Hud cekcok dengan sejumlah perwakilan pihak toko yang digerebek beredar di media sosial.

Dalam rekaman video yang viral tersebut, terlihat Imam berulangkali adu mulut dengan sejumlah pihak toko. Keributan tersebut soal pihak toko yang melayani pembeli secara langsung, sementara pihak toko mengaku melayani 80 persen pembeli secara online dan 20 persen sisanya merupakan pembeli yang bertransaksi secara langsung.

"Di sini online Pak, tadi online juga," ujar seorang yang diduga pihak toko. Dia menjelaskan kepada Imam bahwa pihaknya tetap buka dengan alasan melayani pembeli secara online.

"Kalau online saya akui, tapi tadi ini bukan online," balas Imam kepada pihak toko.


 

Editor: Rico Mardianto

Tags

Terkini

Terpopuler