Perangkat Desa Harus Disiapkan Hadapi Virus Corona di Masa Mudik Jelang Lebaran

Ahad, 29 Maret 2020 - 09:57 WIB
Anggoto Komisi II DPR RI, Yanuar Prihatin.

RIAUMANDIRI.ID, JAKARTA - Penyebaran virus corona atau Covid-19 kini semakin meluas dan sulit diprediksi kapan wabah virus itu akan berakhir. Bahkan desa-desa di Indonesia terancam ditulari virus yang pertama kali mewabah di Wuhan, China itu karena tradisi mudik masyarakat menjelang Lebaran.

"Imbauan pemerintah yang meminta masyarakat menahan diri untuk tidak mudik menjelang lebaran belum tentu efektif. Sekarang saja sudah banyak yang mudik," kata anggoto Komisi II DPR, Yanuar Prihatin, Ahad (29/3/2020).

Untuk mengantisipasi penyebaran virus corona di desa-desa, menurut Yanuar, perangkat desa harus disiapkan menghadapi lonjakan arus mudik tersebut.

"Kita tidak bisa membayangkan jika lonjakan ini terjadi sementara desa tidak mempersiapkan diri,” kata politisi PKB ini.

Menurutnya, para perantau di berbagai kota saat ini sudah mulai memikirkan untuk pulang ke desa lebih awal. Hal ini dipicu oleh melambatnya kegiatan ekonomi di kota akibat mobilitas manusia yang dibatasi, pusat ekonomi dan perdagangan yang sepi, dan transaksi yang terus menurun.

"Bagi sebagian mereka, khususnya yang bekerja atau berusaha di sektor informal di perkotaan, jelas situasi ini sangat memukulnya," jelasnya.

Eksodus warga kembali ke desa-desa tentu saja menurut dia, membawa kekhawatiran makin menyebarnya penularan virus corona.

Pemerintah daerah bisa saja melakukan kontrol ketat untuk memasuki wilayahnya melalui check point di beberapa tempat.

Namun langkah ini belum cukup jika pemerintah desa tidak diberdayakan menghadapi corona ini. Karena pada akhirnya para perantau ini tetap akan tinggal di desa-desa, berinteraksi bersama penduduk yang lainnya.

“Tidak ada pilihan, kepala desa dan seluruh perangkat dan para tokoh desa harus dibekali kemampuan menghadapi corona ini. Jangan abaikan kedudukan dan peran penting mereka,” tegas Yanuar Prihatin yang juga Ketua DPP PKB ini.

Pemerintah pusat dan daerah harus memberikan pengetahuan, kecakapan dan berbagai hal lainnya yang dibutuhkan perangka desa untuk terlibat nyata dalam pencegahan wabah corona ini sesuai protokol yang ditentukan pemerintah.

Mulai dari pemeriksaan sebelum para perantau masuk kembali ke desanya, mekanisme pengawasan dan pelaporan terhadap mereka yang tercatat sebagai ODP (Orang dalam Pemantauan), penanganan terhadap warga yang kemudian diduga terinfeksi hingga kesiapan alat, sarana dan prasarana lainnya.

“Mereka juga harus dibekali dengan pengetahuan dan kemampuan untuk mensosialisasikan seputar virus corona ini kepada masyarakat. Lebih dari itu, perangkat desa juga harus dipersiapkan menghadapi situasi pascabencana corona ini,” kata Yanuar.

Menurutnya, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Desa menjadi ujung tombak untuk urusan yang satu ini. Kementerian inilah yang bertanggungjawab untuk mempersiapkan dan memberdayakan perangkat desa menghadapi wabah corona ini.

Berdasarkan data terakhir yang dirilis pemerintah, Sabtu (28/3/2020), sudah 29 provinsi di Indonesia telah ditulari virus yang pertama mewabah di Kota Wuhan, China itu dengan kasus terkonfirmasi 1.155 orang meninggal 994 orang dan sembuh 59 orang.

 

Reporter: Syafril Amir

Editor: Mohd Moralis

Tags

Terkini

Terpopuler