Disebut Dapat Tawaran Kursi Menteri dan Pimpinan Parlemen, Ini Tanggapan Gerindra

Senin, 24 Juni 2019 - 23:30 WIB
Pertemuan Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto di Istana Negara.

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA – Rekonsiliasi kubu Jokowi-Ma'ruf Amin dan kubu Prabowo-Sandiaga Uno kembali menguat. Kursi menteri dan pimpinan parleman disebut-sebut sebagai pilihan yang ditawarkan kubu Jokowi.

Ketua DPP Partai Gerindra, Ahmda Riza Patria, menyampaikan bahwa partainya masih menunggu putusan sengketa pemilihan presiden di Mahkamah Konstitusi.

Tapi dapat dipastikan bahwa ajakan dari koalisi pemerintah agar Partai Gerindra bergabung, kata Riza, tetap akan disambut baik. Apalagi menurutnya, salah satu petinggi tim kampanye Jokowi - Ma'ruf, secara terang - terangan mengatakan partai pimpinan Prabowo Subianto itu dianggap paling punya sikap dari partai lainnya.

"Kami menghargai, menghormati pendapat dari partai-partai pendukung pemerintah. Kalau dianggap Partai Gerindra, partai yang baik, partai yang gentle, partai yang konsisten, kami hormati dan hargai sikap dan pendapat itu," kata Riza saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin 24 Juni 2019.

Namun Riza meyampaikan, keputusan bergabung atau tidaknya ke barisan pendukung Jokowi jelas akan dibahas oleh internal Partai Gerindra dan lebih lanjut dengan koalisi pendukung Prabowo-Sandiaga Uno.

Pada akhirnya, kata dia, keputusan akhir tetap diambil Prabowo Subianto selaku ketua umum dan ketua dewan pembina partai.

"Semua keputusannya tentu diambil melalui rapat-rapat internal. Bisa melalui rakernas, bisa melalui rapimnas, sebagaimana dulu 2014 juga Pak Prabowo memutuskan berkoalisi atau tidak berkoalisi melalui mekanisme rakernas atau rapimnas," katanya.

Riza menambahkan, sejauh ini tawaran bergabung dengan menyodorkan kursi menteri atau pimpinan parlemen belum dia dengar langsung. Menurutnya, tawaran itu lumrah dilakukan jika pemenang pemilu ingin merangkul pihak yang kalah.

Sikap yang sama akan dilakukan apabila Prabowo - Sandi dinyatakan pemenang dalam Pilpres 2019. Karena, MK belum mengeluarkan putusan dalam sidang sengketa yang sedang berlangsung.

"Nanti akan diputuskan setelah hasil MK. Kita hormati dulu hasil MK," katanya.

Editor: Nandra F Piliang

Tags

Terkini

Terpopuler