Bupati Harris Tutup Kemah Wisata dan Budaya se-Riau

Ahad, 27 Januari 2019 - 21:22 WIB
Bupati HM Harris menyematkan tanda penghargaan pada anggota pramuka setelah melakukan penutupan secara resmi Kemah Wisata dan Budaya di Danau Kajuid di Langgam.

RIAUMANDIRI.CO, LANGGAM - Untuk membentuk dan membina karakter anggota Pramuka sebagai generasi penerus bangsa yang bisa siap bersaing dengan negara luar, Kwartir 02 Langgam menggelar Perkemahan Wisata dan Budaya se-Riau di wisata Danau Kajuid, 23-27 Januari 2019.

Acara yang sudah berlangsung selama lima hari tersebut, ditutup secara resmi oleh Bupati Pelalawan HM Harrus, Ahad (27/1/2019).

Kegiatan ini dihadiri oleh Kamabiran Gerakan Pramuka 0411.02 Langgam Robi Ardelino SSTP,  andalan cabang pramuka 0411 Pelalawan Azwar Zainal, Mabicab 0411 Pelalawan M Zalal, Kakwaran 02 Langgam Azrai, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar) Kabupaten Pelalawan Abu Bakar MAP, Kepala Balitbang Kabupaten Pelalawan Ir Arizal, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat dan masyarakat.  

Saat memberikan sambutan, Bupati Pelalawan HM Harris mengatakan, bahwa  di era persaingan global, persaingan bukan sesama daerah sendiri, tapi persaingan antar dunia. Untuk itu, agar budaya yang ada di Indonesia tidak punah, khususnya budaya di Kabupaten Pelalawan, dirinya mengajak generasi penerus bangsa ini terus belajar supaya budaya tidak pernah habis.

"Kalau kita tidak siap bersaing dengan negara-negara lainnya, maka kita siap menjadi seorang penonton saja dan orang-orang asing yang akan menguasai daerah kita ini. Bagi saya, generasi muda Kabupaten Pelalawan merupakan penerus bangsa yang memajukan Provinsi Riau. Untuk peserta, Saya mengimbau agar hasil positif yang diperoleh dalam kegiatan perkemahan ini bisa dijadikan pengalaman. Setelahnya, para peserta harus dapat menjadi pelopor serta motivator dalam kehidupan lingkungan gugus depan maupun lingkungan masyarakat," terangnya.

HM Harris juga mengatakan, perjalanan Kabupaten Pelalawan sampai kini memasuki usia 19 tahun, bilamana saat awal berdiri dulu, APBD hanya Rp 2,4 Triliun. Namun karena semua pihak, baik itu dari swastanya saling membantu, maka semua kendala dapat teratasi. Hal-hal seperti ini yang harus diberdayakan. Kala itu dirinya tidak bisa berbuat banyak, sebatas hanya memberi saran dan masukan saja. Namun saat dirinya mengemban amanah sebagai Bupati, barulah saya memetakan indikator-indikator yang membuat daerah Pelalawan menjadi daerah tertinggal. Ternyata, ada lima indikator yang harus diperbaiki.
         
"Apalagi di tahun 2006, daerah kita pernah mendapat predikat sebagai kabupaten tertinggal. Ini jelas mengkhawatirkan, karena waktu itu jika kita tidak bisa memperbaikinya dalam jangka waktu tertentu, maka daerah kita ini akan dikembalikan lagi ke daerah induk yakni Kabupaten Kampar. Masalah kesehatan, pendidikan, rasio elekterifikasi listrik, infrastruktur dan angka kemiskinan yang cukup tinggi. Lima indikator itulah yang akhirnya diaplikasikan dalam 7 program strategis Pelalawan, ditambah dengan Pelalawan Eksotis dan Pelalawan Inovatif," ujarnya.
        
HM Harris menambahkan, kelima indikator itu secara perlahan namun pasti telah memberikan hasil yang menggembirakan. Pembentukan SDM yang menjadi modal dasar pembangunan selain pendidikan gratis juga berdirinya AKNP dan ST2P 0 sebagai jawaban dari kebutuhan untuk membentuk SDM di daerah ini. Karena itu, dirinya mengharapkan agar generasi muda terus mempertahankan semangat dan cita-cita agar ke depannya bisa memberikan kontribusi bagi pembangunan di daerah ini, ucapnya. 

Reporter: Supendi

Editor: Mohd Moralis

Terkini

Terpopuler