Ini yang Dibahas GNPF Ulama-FPI dan Amien Rais dengan Prabowo

Selasa, 07 Agustus 2018 - 00:40 WIB
Al-Khaththath (kanan).

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengadakan pertemuan dengan sejumlah tokoh ulama dan elite Partai Gerindra dan partai koalisi di kediamannya. Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebut pertemuan tersebut membahas hasil cawapres versi Ijtimak Ulama.

Muzani mengatakan PAN hadir sebagai salah satu anggota koalisi. Tokoh yang hadir dari PAN adalah Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais dan Ketua DPP Yandri Susanto.

"Tadi Pak Prabowo berjumpa dengan sejumlah alim ulama dan para kiai dari GNPF, juga bertemu dengan Pak Amien Rais, membicarakan beberapa hal yang terkait dengan hasil Ijtimak Ulama yang menghasilkan dua alternatif, yaitu Pak Prabowo dengan Habib Salim dan Pak Prabowo dengan Ustaz Somad," kata Muzani kepada wartawan di rumah Prabowo, Jl Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (6/8/2018).

Dia mengatakan saat ini Prabowo masih harus berkonsultasi dengan partai-partai pendukung dan dengan para alim ulama untuk menentukan cawapres dan waktu yang tepat untuk deklarasi.

"Kepada teman-teman GNPF, Pak Prabowo menjelaskan bahwa masih (melakukan) konsultasi dan pembicaraan terhadap persoalan itu, masih terus dilakukan, dan insyaallah pada waktu yang tepat beliau akan menyampaikan kesimpulannya," tuturnya.

Muzani mengatakan GNPF-U hadir untuk meminta hasil pembicaraan Prabowo dengan partai koalisi terkait siapa cawapres yang dipilih Prabowo. Namun, Prabowo meminta waktu satu atau dua hari lagi untuk menentukannya.

"Kedatangan GNPF, beliau, atau kawan itu, datang ke sini menyampaikan hasil Ijtimak, kemudian Pak Prabowo mengatakan perlu waktu untuk membicarakan persoalan itu dengan partai-partai koalisi. Sekarang kedatangan mereka adalah untuk menanyakan hasil pembicaraan dengan partai-partai. Jadi dengan kawan-kawan itu Pak Prabowo menyampaikan bahwa pembicaraan sudah mulai dilakukan, dan tentu saja masih butuh waktu satu-dua hari ini lagi," ungkap Muzani. 

"Pak Prabowo menyatakan bahwa salah satu prasyarat cawapres beliau adalah orang yang bisa menjembatani komunikasi Pak Prabowo dengan pemilih milenial. Ini menunjukkan bahwa orang yang mampu ini (menggaet suara milenial) yang akan dipilih oleh Pak Prabowo menjadi cawapres," kata Andre di Mandailing Cafe, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Minggu (5/8).

Bukan tanpa alasan Prabowo mencari sosok yang mampu menjembatani dengan pemilih milenial. Hal tersebut lantaran pada Pilpres 2019, suara kaum milenial cukup besar.

"Kenapa? Karena 100 juta pemilih pada Pilpres 2019 adalah kaum pemilih milenial, sehingga Pak Prabowo memang butuh pendamping yang bisa dan mampu berkomunikasi dengan pemilih milenial, yang merupakan ceruk terbesar pada pemilih 2019," tutur Andre. 

Editor: Mohd Moralis

Tags

Terkini

Terpopuler