Pemegang Saham Tekan Manajemen Freeport

Rabu, 01 Maret 2017 - 07:26 WIB
Areal kerja PT Freeport di Timika, Papua.

JAKARTA (riaumandiri.co)-Pemegang saham PT Freeport Indonesia menekan manajemen perusahaan itu untuk melawan pemerintah Indonesia atas perubahan ketentuan hukum yang berlaku dalam Kontrak Karya menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus.

Richard Adkerson, CEO Freeport-McMoran Inc mengklaim, bahkan Rio Tinto Plc, mitra tambang tembaga dan emas Freeport di Grrasberg, turut mendukung Freeport untuk lebih keras menghadapi pemerintah Indonesia. Dengan bahasa lain, Adkerson mengatakan, peraturan baru yang dibuat pemerintah Indonesia merupakan bentuk perampasan terhadap aset Freeport.

"Banyak dari pemegang saham kami merasa kami terlalu baik. Sekarang, kami dalam posisi mempertahankan hak-hak kami di bawah kontrak," ujarnya dalam konferensi pers di Florida, mengutip Reuters, Selasa (28/2).

Ia mengaku, manajemen Freeport telah melakukan pembicaraan dengan pemegang saham besar. Namun, ia mengelak merinci nama-nama mereka. Sekadar informasi, pemegang saham ketiga besar Freeport adalah investor kenamaan Carl Icahn yang mengempit tujuh persen saham Freeport. Icahn juga ditunjuk menjadi penasehat khusus Presiden AS Donald Trump.

Pekan lalu, Freeport mengancam membawa sengketa dengan pemerintah Indonesia ke arbitrase. Pemerintah Indonesia dianggap ingin memeras pendapatan lebih banyak dari penambang Freeport melalui perubahan aturan.

Freeport memberikan waktu 120 hari kepada pemerintah Indonesia untuk menyelesaikan persaolan mereka sebelum menuju ke arbitrase. "Pendekatan halus kami miliki di masa lalu, jika kami ke arbitrase nanti, akan digantikan dengan pengacara tangguh," tegas Adkerson.

Namun begitu, ia berharap, sengketa kedua pihak dapat diselesaikan secara kooperatif, meskipun pemerintah Indonesia sejauh ini dinilai menanggapi terlalu agresif melalui menteri-menterinya. (cnn/sis)

Editor:

Terkini

Terpopuler