Keluarga Korban tak Percaya Pelaku Beraksi Secara Acak

Sabtu, 07 Januari 2017 - 10:59 WIB
Pengacara keluarga Dodi Triono, Azam Kham

JAKARTA (riaumandiri.co)-Pihak Keluarga Dodi Triono, korban aksi perampokan sadis di Pulomas, Jakarta Timur, tak percaya para pelaku beraksi secara acak.


Pengacara keluarga Dodi Triono, Azam Kham, mengklaim komplotan perampok pimpinan Ramlam Butarbutar telah merencanakan aksinya dan tidak memilih korban secara acak. Untuk itu, Azam meminta polisi menambahkan pasal KUHP bagi tiga anggota komplotan perampok tersebut.
Hal ini disampaikan Azam di sela-sela prarekonstruksi yang digelar polisi, Jumat (6/1) ini.


Pihak
Dengan penambahan pasal tersebut, ia berharap pelaku dapat dihukum dengan seberat-beratnya.
"Dari pihak kepolisian kan pasal 333, 365, dan 338. Saya minta tambahkan 340, itu perencanaan dan ancamannya mati," ujar Azam di lokasi prarekonstruksi di kediaman Dodi Triono, di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur.

Kendati demikian, ia tetap meminta pihak kepolisian lebih memperdalam lagi kasus tersebut, sehingga kronologi yang sebenarnya dapat terungkap sampai ke akar-akarnya. "Karena memang merencanakan, pembuktiannya ya melalui rekonstruksi ini dan keterangan pelaku," katanya.

Sebelumnya, polisi menyebut bahwa perampokan terhadap rumah Dodi Triono tersebut hanya dipilih secara acak. Namun, menurut Azam, hal itu hanya pengakuan pelaku saja.

"Sedikit aneh kalau dibilang perampokan ya. Kan barang yang hilang hanya rolex, uang beberapa lembar saja. Saya kira motif pembunuhan iya. Namun kepentingan apa? Nah itu perlu dibongkar," kata Azam.


Tak Terungkap
Dalam prarekonstruksi tersebut, ada 72 adegan yang digelar aparat Kepolisian.

"Kurang lebih ada 72 adegan yang per item kami sudah pilah, jadi masing-masing peran dan kegiatan mereka sudah kami pisahkan satu-satu," ujar Kapolrestro Jakarta Timur, Kombes Agung Budijono.

Dalam prarekonstruksi itu, kata dia, terungkap kalimat yang disampaikan oleh tersangka Ridwan Sitorus atau Ius Pane yang tidak terdapat dalam CCTV. Ius Pane diketahui memberikan komando kepada tiga temannya setelah perampokan selesai.

"Kita sudah selesai, ayo kita pulang. Itu yang bilang Ius Pane. Makanya, di situ kan kami tidak tahu, rupanya dia memberikan komando untuk selesai," ujar Kapolres.

Saat prarekonstruksi, barang bukti pendukung mobil Ertiga dengan nomor B 1278 EOP yang digunakan pelaku saat merampok juga digunakan. Hanya tersangka Ius Pane yang hadir menjalani prarekonstruksi. Sementara dua tersangka lain, Erwin Situmorang dan Alfin Sinaga, tidak dihadirkan karena masih dirawat di rumah sakit.

"Sakit, di rumah sakit. Kalau mereka sakit masa kita hadirkan, malah merepotkan kita semua, jadi temuannya malah tidak bisa berjalan nanti," kata dia.

Sebelumnya, komplotan penjahat pimpinan Ramlan Butar Butar merampok rumah pengusaha Dodi Triono di Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (26/12). Para pelaku menganiaya kemudian menyekap 11 orang korban di toilet berukuran 1,5 kali 1,5 meter. Enam orang korban meninggal dunia karena diduga kehabisan udara, sedangkan lima orang lainnya selamat.

Petugas gabungan Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Timur, dan Polres Kota Depok merigkus para tersangka Ramlan Butarbutar (meninggal dunia), Erwin Situmorang, Ius Pane, dan Alfin Sinaga. (rol, ral, sis)
 

Editor:

Terkini

Terpopuler