BPBD Riau Minta Bantuan Heli ke Pusat

Senin, 22 Februari 2016 - 07:45 WIB
ilustrasi

Pekanbaru (riaumandiri.co)-Pemerintah Provinsi Riau, belum mencabut status siaga banjir dan tanah longsor. Walaupun saat ini banjir di beberapa daerah masih sudah mulai surut, namun dikarenakan curah hujan masih terjadi di wilayah Riau. untuk itu status Siaga tetap dipertahankan hinggan tanggal 12 Maret.

BPBD Riau
Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger, mengatakan, saat ini BPBD Riau sedang berusaha untuk meminjam Heli kepada BNPB. Heli ini nantinya akan digunakan untuk membantu masyarakat pasca banjir. Selain itu Heli juga akan digunakan untuk patroli Kebakaran lahan dan hutan (Karlahut), keseluruh wilayah Riau.

"Kita saat ini dalam status Siaga banjir, dan sekarang banjir mulai surut, yang kita hadapi sekarang pasca banjirnya. Untuk itu perlu penangan lagi membantu masyarakat, mengantarkan logistik. Kita meminjam Heli, sekaligus untuk patroli Karlahut," ujar Edwar Sanger saat dihubungi, Minggu (21/2).

Dijelaskan Edwar Sanger, yang saat ini sedang berada di Jakarta, untuk mengikuti rapat koordinasi Nasional tentang bencana Banjir dan wacana pencegahan Karlahut. Usaha Pemprov Riau lainnya pasca banjir yang melanda Kabupaten Kampar, Rohul, Kuansing, Pelalawan dan Inhu, yakni meminta bantuan Pemerintah pusat bagaimana memulihakn pereknomian masyarakat.

Karena bencana banjir besar tersebut telah menenggelamkan ribuan rumah, merusak ribuan lahan pertanian dan perkebunan, masyarakat mengalami gagal panen. Begitu juga dengan ternak ataupun tambak ikan yang hanyut, bencana banjir tersebut telah membuat aktifitas perekonomian warga terganggu.

"Kita akan berusaha meminta bantuan pusat untuk memulihkan kembali perekonomian masyarakat," tambah Sanger.

Sementara itu, Komandan Korem 031 WB, Brigjen TNI Nurendi, mengatakan, banjir yang melanda beberapa wilayah di Riau mendapatkan perhatian dari Panglima Kodam (Pangdam) Bukit Barisan.

Dan direncanakan pada tanggal 22-23 akan berada di Riau untuk memberikan bantuan sosial kepada masyarakat korban banjir dan tanah longsor.

"Insya Allah Bapak Panglima bersama Ibu, akan memberikan bantuan sosaial kepada korban banjir. Selain itu Bapak Panglima terlebih dahulu akan meresmikan Kodim di Kabupaten Rohil," kata Jendral bintanf satu ini.

Dijelaskan Danrem, pasca banjir ini masyarakat masih membutuhkan bantuan logistik dan obat-obatan. Apalagi bencana banjir ini telah melumpuhkan perekonomian masyarakat.

"Bantuan logistik ini akan diserahkan langsung oleh Bapak Panglima. Selain itu Panglima juga akan melaksanakan kegiatan bukan lahan untuk persawahan di Pulau Rangsang," tutup Danrem.

Di tempat terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, dari data yang ada di Diskes, mulai dari banjir yang melanda Daerah Riau, pada bulan Januari hingga Februari sudah berkurang setelah mendapatkan bantuan obat-obatan.

Data terakhir pada tanggal 19 Februari korban yang terkena penyakit, untuk Kabupaten Kampar penderita Ispa 62 orang, diare 14 orang, dan penyakit kulit 23 orang. Untuk Kabupaten Rokan Hulu, penderita Ispa 22 orang, diare 1 orang dan penyakit kulit 4 orang.

"Kita telah menyalurkan berbagai macam obat, begitu juga dari Kemenkes memberi  bantuan obat banjir, selain itu juga ada makanan bagi bayi, 2002 Kg, untuk ibu hamil 2001 Kg, dan 1 paket obat obatan untuk penyakit akibat banjir," kata Andra.

Sedangkan untuk jumlah masyarakat yang terkena banjir tercatat, untuk wilayah Kampar, 96.544 jiwa, Kuansing 49.828 jiwa, Rohul 19.732 jiwa, dan Ingu 14.370 jiwa, dan total keseluruhan 180.474 jiwa. nur

Editor:

Terkini

Terpopuler