Hang Jebat Juara Pra PON Pacuan Kuda

Senin, 28 September 2015 - 21:39 WIB
Riau sukses mendapatkan satu emas dan satu perak di Kejurnas Pra PON Pacuan Kuda di Salatiga, 20-27 September lalu.

PEKANBARU (HR)-Kuda andalan Riau, Hang Jebat berhasil menjadi juara di Kejurnas Pra PON Pacuan Kuda di Salatiga Jawa Tengah, 20-27 September. Hang Jebat dengan joki T Firmansyah menjadi yang tercepat di kelas D 1.100 meter dan berhak atas medali emas.

"Alhamdulillah, kita berhasil mendapatkan satu emas dan satu perak di Kejurnas Pra PON pacuan kuda ini. Emas disumbangkan oleh kuda Hang Jebat sedangkan perak diraih Yara's Flash," ujar Ketua Umum Pordasi Riau, H Djufri Hasan Basri, Senin (28/9) melalui telepon selulernya.

Sementara Yara's Flash dengan joki T Firmansyah meraih perak di kelas C derby 1.600 meter. Sedangkan dua tiga kuda lainnya gagal mendapatkan medali. Zapin Sister di kelas C Remaja 1.400 meter hanya menempati posisi ke-5. Kemudian Lancang Kuning di kelas A Sprint 1.300 meter hanya menempati posisi ke-6.

Dengan raihan satu emas dan satu perak itu, Riau menempati posisi ke-4 di bawah Jawa Barat dengan tiga emas, Jawa Tengah dengan dua emas dan Jatim yang juga sama-sama mengoleksi satu emas, namun Jatim mendapatkan delapan perak.

"Kita berada di posisi ke-4 setelah Jabar, Jateng dan Jatim. Dengan Jatim kita hanya kalah medali perak saja," tegas Djufri yang didampingi Ketua Harian H Marjoni Hendri dan Sekum H Abel Tasman.

Satu kuda Riau lainnya, Laskar Melayu yang bertarung di kelas A 2.200 meter denga  joki Septiam dan pemilik H Abel Tasman terancam gagal ikut PON 2016 Jabar. Pasalnya, tiket Laskar Melayu hilang karena melakukan insiden tabrakan dengan kuda lain. Akibatnya, Laskar Melayu mengalami cedera dan menempati posisi paling bawah dari semua peserta.

"Tiket PON kuda Laskar Melayu menjadi hilang karena insiden kecelakaan itu. Padahal, sebelum tabrakan Laskar Melayu berada di posisi paling depan. Namun tiba-tiba jelang 200 meter ke finis, Laskar Melayu ditabrak dari belakang," ujarnya.

Oleh karena bukan kuda Laskar Melayu yang memulai insiden maka Pordasi Riau akan melayang protes resmi saat Munas PP Pordasi pada 28 Oktober ini dan meminta tiket PON untuk Laskar Melayu sekaligus mendiskualifikasi kuda asal Maluku yang menabrak kuda Laskar Kuning.

"Kita akan ajukan protes saat Munas nanti. Kita akan minta tiket PON untuk Laskar Melayu dan meminta kuda Maluku yang memulai insiden untuk didiskualifikasi," terangnya. ***PEKANBARU (HR)-Kuda andalan Riau, Hang Jebat berhasil menjadi juara di Kejurnas Pra PON Pacuan Kuda di Salatiga Jawa Tengah, 20-27 September. Hang Jebat dengan joki T Firmansyah menjadi yang tercepat di kelas D 1.100 meter dan berhak atas medali emas.

"Alhamdulillah, kita berhasil mendapatkan satu emas dan satu perak di Kejurnas Pra PON pacuan kuda ini. Emas disumbangkan oleh kuda Hang Jebat sedangkan perak diraih Yara's Flash," ujar Ketua Umum Pordasi Riau, H Djufri Hasan Basri, Senin (28/9) melalui telepon selulernya.

Sementara Yara's Flash dengan joki T Firmansyah meraih perak di kelas C derby 1.600 meter. Sedangkan dua tiga kuda lainnya gagal mendapatkan medali. Zapin Sister di kelas C Remaja 1.400 meter hanya menempati posisi ke-5. Kemudian Lancang Kuning di kelas A Sprint 1.300 meter hanya menempati posisi ke-6.

Dengan raihan satu emas dan satu perak itu, Riau menempati posisi ke-4 di bawah Jawa Barat dengan tiga emas, Jawa Tengah dengan dua emas dan Jatim yang juga sama-sama mengoleksi satu emas, namun Jatim mendapatkan delapan perak.

"Kita berada di posisi ke-4 setelah Jabar, Jateng dan Jatim. Dengan Jatim kita hanya kalah medali perak saja," tegas Djufri yang didampingi Ketua Harian H Marjoni Hendri dan Sekum H Abel Tasman.

Satu kuda Riau lainnya, Laskar Melayu yang bertarung di kelas A 2.200 meter denga  joki Septiam dan pemilik H Abel Tasman terancam gagal ikut PON 2016 Jabar. Pasalnya, tiket Laskar Melayu hilang karena melakukan insiden tabrakan dengan kuda lain. Akibatnya, Laskar Melayu mengalami cedera dan menempati posisi paling bawah dari semua peserta.

"Tiket PON kuda Laskar Melayu menjadi hilang karena insiden kecelakaan itu. Padahal, sebelum tabrakan Laskar Melayu berada di posisi paling depan. Namun tiba-tiba jelang 200 meter ke finis, Laskar Melayu ditabrak dari belakang," ujarnya.

Oleh karena bukan kuda Laskar Melayu yang memulai insiden maka Pordasi Riau akan melayang protes resmi saat Munas PP Pordasi pada 28 Oktober ini dan meminta tiket PON untuk Laskar Melayu sekaligus mendiskualifikasi kuda asal Maluku yang menabrak kuda Laskar Kuning.

"Kita akan ajukan protes saat Munas nanti. Kita akan minta tiket PON untuk Laskar Melayu dan meminta kuda Maluku yang memulai insiden untuk didiskualifikasi," terangnya. ***

Editor:

Terkini

Terpopuler