Sejarah Dua Treble

Senin, 08 Juni 2015 - 09:06 WIB
Para pemain Barcelona merayakan kemenangan setelah meraih trofi Liga Champions usai mengalahkan Juventus 3-1 pada pertandingan final di Stadion Olimpiade, Berlin, Jerman, Minggu (7/6) dinihari WIB. Kemenangan ini merupakan gelar kelima di ajang Liga Champ

Berlin (HR)-Barcelona berhasil menorehkan sejarah baru dalam kancah sepakbola Eropa. Hal itu setelah skuat asuhan Luis Enrique sukses memenangi Liga Champions 2014/2015, sekaligus memastikan diri meraih treble. Sepanjang sejarah, Barca adalah satu-satunya tim yang telah berhasil dua kali meraih treble di kompetisi top Eropa.

Barca memastikan diri meraih treble musim 2014/2015 setelah menjuarai Liga Champions. Blaugrana mengalahkan Juventus 3-1 dalam final yang digelar di Olympiastadion, Minggu (7/6) dinihari WIB tadi.

Barca unggul lebih dulu di menit ke-4 lewat Ivan Rakitic dan bertahan hingga jeda. Di babak kedua Juve menyamakan skor lewat Alvaro Morata di menit ke-55. Dua gol sisa Barca diciptakan Luis Suarez pada menit ke-68 dan Neymar di menit ke-96.

Gelar Liga Champions melengkapi trofi Liga Spanyol dan Copa del Rey yang sebelumnya lebih dahulu diamankan. Presitasi kali ini merupakan treble kedua Barca setelah pertama kali meraih treble serupa pada musim 2008/2009 silam.

Raihan treble yang kedua ini tercatat Infostrada sebagai pertama sepanjang sejarah kompetisi top Eropa. Sebelumnya, belum pernah ada yang mengawinkan gelar liga, turnamen domestik, dan Piala/Liga Champions sebanyak dua kali.

Sementara Misterchip mencatat bahwa Barca adalah tim ketiga di dunia yang mampu meraih dua kali treble atau lebih. Tim lainnya adalah Al Ahly pada 2006 dan 2007 serta Aucland City pada 2006, 2014, dan 2015.

Kemenangan di Berlin itu juga menandai laju bagus Barca di final Liga Champions. Dalam empat final terakhir, anak-anak Catalan selalu berhasil menang dan juara.

Sebaliknya bagi Juve, mereka dihantui catatan buruk di final. Sudah empat final terakhir mereka selalu kalah.
Pelatih Barca Luis Enrique usai pertandingan menyebut timnya tak pernah lelah meraih kemenangan.

"Kami sangat senang. Saya punya sekelompok pemain yang unik. Mereka adalah para pemenang, petarung, dan mereka menikmati apa yang mereka bisa lakukan dan mereka membuat kami semua menikmatinya," kata Enrique di situs resmi UEFA.

"Ini adalah laga ke-60 di musim ini, dengan 50 kemenangan. Ini sudah jadi sebuah musim yang sulit dan saya sangat berterima kasih kepada orang-orang yang percaya pada saya."

"Saya tidak pernah berpikir kami bakal memenangi treble, tapi kami selalu mencoba melakukan tugas dengan cara terbaik yang bisa dilakukan. Para pemain ini telah menunjukkan bahwa mereka tidak lelah meraih kemenangan," demikian pelatih 45 tahun itu.

Laga kemarin, juga memberikan arti istimewa bagi Andres Iniesta. Meski hanya bermain 78 menit, Iniesta mampu merebut gelar pemain terbaik, atau Man of The Match, yang diberikan panel Asosiasi Sepak Bola Uni Eropa (UEFA).

Peran Iniesta sendiri terlihat sentral dalam gol pertama yang diciptakan Barcelona melalui kaki Ivan Rakitic. Tanpa terkejar, Iniesta bergerak dari luar kotak penalti, menerima umpan dari Neymar dengan kaki kiri, dan kemudian dengan cepat memindahkan bola ke kaki kanannya dan memberikan assist untuk Rakitic.

Sepanjang pertandingan, Iniesta yang ditempatkan untuk menopang Neymar di sayap kiri juga menjadi sosok sentral dalam serangan Barcelona.

Assist itu sendiri menjadikan koleksi assist dari Iniesta menjadi lima, menyamai Lionel Messi sebagai pencetak assist terbanyak di kompetisi level benua tersebut.

Namun demikian, dalam laga kemarin, nyaris seluruh pemain Barca menampilkan permainan ciamik, mulai dari Sergio Busquets yang dominan di lini tengah, Suarez yang berkali-kali menguji ketangguhan Buffon, atau juga Gerard Pique yang tampil kokoh di lini pertahanan dan sempat membuat satu tekel krusial pada Fernando Llorente.

Satu nama lain yang bisa menyaingi, atau bahkan sejajar dengan, Iniesta sebagai pemain terbaik tentu saja adalah Lionel Messi.

Memang ia tidak mencetak gol spektakuler seperti di final Piala Raja atau melakukan aksi individu indah. Namun, Messi yang paling sering dijatuhkan di pertandingan tersebut berperan penting dalam gol kedua Barcelona. Bola muntah hasil tembakannya lah yang kemudian disambar oleh Suarez untuk mencetak gol kemenangan. (dtc, cnn, pep)

Susunan Pemain

Juventus: Buffon; Lichtsteiner, Barzagli, Bonucci, Evra (Coman 89'); Marchisio, Pirlo, Pogba; Vidal (Pereyra 79'); Tevez, Morata (Llorente 85')

Barcelona: Ter Stegen, Alves, Pique, Mascherano, Alba, Rakitic (Mathieu 91'), Busquets, Iniesta (Xavi 77'), Messi, Suarez (Pedro 59'), Neymar

Editor:

Terkini

Terpopuler