Warga Panik! Gunung Meletus Setelah Tertidur 12.000 Tahun

Rabu, 26 November 2025 - 13:51 WIB
Abu mengepul dari Gunung Hayli Gubbi, dipantau dari satelit pada 23 November 2025. (REUTERS/NASA)

Riaumandiri.co - Letusan gunung berapi Hayli Gubbi di Afar, Etiopia, mengejutkan warga setelah gunung yang telah tertidur selama 12.000 tahun itu tiba-tiba memuntahkan abu hingga melayang melintasi Laut Merah menuju Yaman, Oman, dan sebagian India. Awan pekat yang membubung tinggi itu tercatat terjadi pada Minggu dan berlangsung selama beberapa jam.

Warga di desa Afdera dilaporkan panik saat wilayah mereka diselimuti abu, meski otoritas setempat menyatakan tidak ditemukan korban jiwa. Gunung Hayli Gubbi sendiri berada sekitar 800 km timur laut Addis Ababa dan merupakan gunung berapi perisai di Zona Rift Afrika Timur.

Zona tersebut merupakan lokasi pergerakan lempeng Afrika dan Arab yang terus bergeser antara 0,4 hingga 0,6 inci per tahun. Para ahli menilai aktivitas vulkanik ini anomali karena wilayah tersebut minim penelitian.

Dilansir dari CNBC Indonesia, para ilmuwan menyebut kejadian ini sangat tidak biasa dan menunjukkan “kurangnya kajian” terhadap aktivitas vulkanik di Afar. 

Seorang ahli dari Universitas Negeri Carolina Utara, Arianna Soldati, menjelaskan kepada Scientific American bahwa "selama masih ada kondisi yang memungkinkan magma terbentuk, sebuah gunung berapi masih dapat meletus meskipun tidak meletus dalam 1.000 tahun atau 10.000 tahun"

Hal serupa ditegaskan Juliet Biggs dari Universitas Bristol yang menilai letusan terakhir mungkin tidak benar-benar terjadi 12.000 tahun lalu.

"Saya akan sangat terkejut jika lebih dari 12.000 tahun yang lalu benar-benar merupakan tanggal letusan terakhir. Melihat kolom letusan besar, seperti awan payung besar, sangat jarang di daerah ini" sebut Juliet Biggs, seorang ilmuwan bumi di Universitas Bristol, Inggris, dikutip dari CNBC Indonesia.

Letusan itu kemungkinan dipicu oleh aktivitas di Erta Ale, gunung berapi terdekat yang meletus pada Juli dan menggerakkan tanah di bawah Hayli Gubbi. Biggs bersama rekan-rekannya mencatat adanya awan putih tebal dan sedikit pengangkatan tanah sebelum terjadinya letusan.

Derek Keir dari Universitas Southampton, yang berada di Etiopia saat kejadian, mengumpulkan sampel abu pada Senin untuk menelusuri jenis magma dan memastikan apakah gunung tersebut benar-benar tidak aktif selama ribuan tahun. 

"Ini benar-benar menunjukkan betapa kurang dipelajarinya wilayah ini" ucapnya.

VAAC Toulouse melaporkan bahwa kolom abu mencapai ketinggian 14 km dan berdampak hingga ke Yaman, Oman, India, serta Pakistan utara. Hayli Gubbi yang tingginya sekitar 500 meter itu berada di kawasan geofisika aktif. (MG/RIJ)

Editor: Nandra Piliang

Terkini

Terpopuler