Riaumandiri.co - Kepala Sekolah (Kepsek) SDN 108 Pekanbaru Artina S.Pd, dengan tegas membantah adanya dugaan perundungan di sekolah.
"Tidak ada praktik bully di sekolah kita. Semua dalam pengawasan. Setiap pagi saya selalu ingatkan jangan membully, jangan melakukan kekerasan," Tegas Atina, Senin (24/11) pagi.
Ia menyebut almarhum merupakan siswa yang dikenal baik, pendiam, dan lemah dalam pelajaran. Artina mengaku pihak sekolah baru menerima kabar meninggalnya korban sehari sebelumnya. Meski begitu, ia memastikan pengawasan akan diperketat.
"Supaya tidak ada lagi bullying, mulai sekarang pengawasan akan diperketat. Kami tidak ingin kejadian seperti ini terulang," tegasnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdik Pekanbaru, Masykur Tarmizi menyampaikan ucapan belasungkawa atas meninggalnya siswa SDN 108. Menurutnya kejadian ini sebagai bentuk evaluasi agar tidak terulang lagi.
“Tadi keluarga menyampaikan permintaan jangan ada Rohid Rohid yang lain dan ini menjadi bahan evaluasi kita semua punya anak tentu tak ingin kejadian ini menimpa anak kita momentum evaluasi diri,” kata Masykur.
Lebih jauh, tujuannya ia datang ke SDN 108 tersebut untuk melakukan crosscheck kebenaran informasi adanya dugaan bullying tersebut. Saat ini pihaknya telah membentuk Tim untuk penanganan kasus kekerasan yang ada di setiap Satuan Pendidikan.
Dikatakan Masykur, pihak keluarga saat ini tidak akan membawa persoalan tersebut kemana-mana. “Keluarga menyampaikan tidak membawa persoalan ini kemana-mana. Kita apresiasi teman teman Tapak Riau yang sudah advokasi dan dampingi keluarga rohid ini. Ini bentuk sinergi dan kolaborasi,” katanya.
“Ini jadi pelajaran yang berharga walaupun ini tak disebabkan karena itu (bullying) meninggalnya ini jadi momentum evaluasi diri di Satuan Pendidikan karena keberadaan sekolah ini tak terlepas dari lingkungan sekolah,” katanya.
“Dari keluarga harapan terbesar nya ini tak mau dihebohkan, harapannya sederhana saja keluarga kecil cukup sederhana dan karena mungkin keimanan nya begitu tabah,” tutupnya.