Sering Sendawa dan Kentut: Normal atau Pertanda Gangguan Pencernaan?

Kamis, 13 November 2025 - 11:56 WIB
Sering sendawa dan mual? Waspadai tanda gangguan pencernaan.

 Riaumandiri.co - Sering sendawa dan mual? Waspadai tanda gangguan pencernaan.

Sendawa dan kentut adalah hal yang wajar terjadi. Namun, kalau frekuensinya terasa berlebihan atau muncul tanpa sebab yang jelas, tentu bisa bikin tidak nyaman bahkan cemas. Meski umumnya tidak berbahaya, kondisi ini kadang bisa menjadi sinyal adanya masalah pada sistem pencernaan atau pola makan yang perlu diperhatikan.

Secara alami, tubuh memang mengeluarkan gas dari saluran cerna melalui sendawa atau kentut. Tapi jika terlalu sering, apalagi disertai gejala seperti perut terasa kembung, nyeri, atau mual, bisa jadi ada gangguan yang perlu ditangani.

Agar bisa mengatasinya dengan tepat, mari pahami dulu apa saja penyebab umumnya.

Penyebab Umum Sering Sendawa dan Kentut

1. Terlalu Banyak Menelan Udara

Tanpa disadari, beberapa kebiasaan seperti makan terburu-buru, berbicara saat makan, atau sering mengunyah permen karet dapat membuat udara ikut tertelan. Udara yang masuk inilah yang kemudian dikeluarkan lewat sendawa atau kentut.

Kondisi ini sering dikira “masuk angin”, padahal sebenarnya disebabkan oleh penumpukan udara di lambung, bukan karena angin dari luar tubuh.

2. Konsumsi Serat yang Terlalu Banyak

Serat penting untuk menjaga kesehatan pencernaan, tapi jika dikonsumsi secara berlebihan atau tiba-tiba meningkat, bisa menyebabkan fermentasi di usus. Akibatnya, produksi gas meningkat dan membuat kita lebih sering sendawa maupun kentut.

Agar tidak kembung, sebaiknya tingkatkan asupan serat secara bertahap dan jangan lupa cukup minum air putih.

3. Intoleransi Laktosa atau Zat Makanan Tertentu

Beberapa orang tidak memiliki cukup enzim laktase untuk mencerna laktosa (gula alami pada susu dan produk olahannya). Saat laktosa tidak tercerna dengan baik, bakteri usus akan memfermentasinya dan menghasilkan gas berlebih.

Kondisi serupa juga bisa terjadi pada intoleransi fruktosa atau akibat pemanis buatan tertentu. Dengan mengenali makanan pemicu, Anda bisa mencegah gejalanya muncul kembali.

4. Sindrom Iritasi Usus Besar (IBS)

IBS adalah gangguan pencernaan yang membuat usus menjadi lebih sensitif terhadap makanan atau stres. Penderitanya sering mengalami kembung, nyeri perut, perubahan pola buang air besar, serta peningkatan frekuensi sendawa dan kentut.

Meskipun penyebab pastinya belum diketahui, faktor pola makan dan kondisi psikologis diketahui berperan besar dalam memicu gejala.

5. Masalah Pencernaan Lainnya

Beberapa kondisi medis seperti dispepsia, maag, infeksi pencernaan, atau gangguan penyerapan nutrisi bisa menyebabkan penumpukan gas di dalam usus. Hal ini membuat perut terasa tidak nyaman, kembung, hingga sering sendawa dan kentut.

Pemeriksaan medis diperlukan agar penyebab pastinya bisa diketahui dan ditangani secara tepat.

6. Efek Samping Obat Tertentu

Beberapa jenis obat, seperti antibiotik, obat diabetes (misalnya metformin), atau suplemen serat, dapat mengubah keseimbangan bakteri di usus. Akibatnya, proses fermentasi meningkat dan gas lebih mudah terbentuk.

Biasanya keluhan ini bersifat sementara dan akan berkurang setelah tubuh menyesuaikan diri. Jika tidak, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk meninjau ulang dosis atau jenis obatnya.

Cara Mengurangi Sendawa dan Kentut Berlebih

Berikut beberapa langkah sederhana yang bisa membantu mengurangi keluhan:

Makan perlahan dan hindari berbicara saat makan agar udara tidak ikut tertelan.

Batasi makanan pemicu gas seperti minuman bersoda, kol, brokoli, dan kacang-kacangan.

Catat jenis makanan yang dikonsumsi untuk mengenali pemicu pribadi.

Konsultasikan dengan dokter jika sendawa atau kentut muncul setelah konsumsi obat tertentu.

Perbanyak minum air putih untuk membantu proses pencernaan.

Hindari merokok dan kebiasaan mengunyah permen karet berlebihan.

Kapan Harus ke Dokter?

Biasanya, sendawa dan kentut yang sering bukan hal berbahaya dan bisa diatasi dengan memperbaiki pola makan serta gaya hidup. Namun, segera periksa ke dokter bila keluhan:

Terjadi terus-menerus dan semakin sering

Disertai nyeri perut hebat, perut terasa kaku atau membesar

Muncul mual, muntah, penurunan berat badan tanpa sebab jelas

Ditemukan darah pada feses atau feses berwarna hitam

Diikuti demam yang tidak kunjung turun

Kondisi-kondisi tersebut bisa menandakan adanya gangguan pencernaan serius seperti infeksi berat, perdarahan saluran cerna, atau gangguan organ dalam. Jika gejalanya berat dan muncul mendadak, segera datangi IGD untuk mendapatkan penanganan medis.(MG/AND)

Editor: Nandra Piliang

Terkini

Terpopuler