Penataan Candi Muara Takus: Sebagian Lahan Dikuasai Masyarakat

Selasa, 23 September 2025 - 09:34 WIB

Riaumandiri.co - Pemkab Kampar menggelar rapat persiapan pelaksanaan identifikasi lahan dan inventarisasi aset dalam rangka penataan Candi Muara Takus, Senin (22/9).

Sekretaris Daerah Hambali menjelaskan bahwa Candi Muara Takus, yang terletak di Desa Muara Takus Kecamatan XIII Koto Kampar, merupakan situs cagar budaya nasional yang diyakini berasal dari masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya. Keberadaan candi ini tidak hanya memiliki nilai sejarah tinggi, tetapi juga menjadi magnet wisata yang berpotensi besar bagi pertumbuhan ekonomi lokal.

"Namun, pengelolaan dan penataan kawasan candi menghadapi tantangan serius, terutama terkait status kepemilikan lahan. Sebagian besar lahan di sekitar candi masih berada dalam penguasaan Waduk PLTA Koto Panjang dan sebagian lainnya dikuasai oleh masyarakat. Oleh karena itu, identifikasi lahan dan inventarisasi aset menjadi langkah awal yang krusial sebelum dilakukan penataan kawasan secara menyeluruh," paparnya.

Sekda Hambali juga menegaskan bahwa penataan kawasan Candi Muara Takus harus dilakukan secara terstruktur dan sesuai dengan regulasi yang berlaku. 

“Ia menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Kampar berkomitmen mendukung penuh program penataan kawasan candi, Identifikasi lahan bertujuan untuk memastikan legalitas dan status kepemilikan tanah di sekitar candi, inventarisasi aset akan mencakup bangunan, fasilitas pendukung, serta potensi ekonomi yang dapat dikembangkan dan penataan kawasan harus memperhatikan aspek pelestarian budaya, lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat lokal,” tambah Hambali.

Hambali juga menekankan pentingnya sinergi antara Pemerintah Daerah, pemerintah pusat, dan pihak PLN sebagai pemilik aset tanah di kawasan tersebut. "Dengan ada nya program ini semoga usaha-usaha UMKM ini di tata kembali agar mereka bisa berjualan seperti biasa, apa lagi sekarang sepi pembeli," tambah Hambali.

Sekda juga menjelaskan bahwa Candi Muara Takus adalah warisan leluhur yang harus dijaga bersama. Penataan kawasan ini bukan hanya soal fisik, tetapi juga soal identitas budaya dan masa depan pariwisata Kabupaten Kampar. 

Editor: Akmal

Terkini

Terpopuler