Riaumandiri.co - Gubernur Riau, Abdul Wahid, disela-sela kunjungan ke Kabupaten Rokan Hulu, langsung meninjau perbaikan Jembatan Sungai Rokan, yang hampir amblas setelah bergesernya pilar utama, akibat arus air sungai yang cukup deras.
Saat melakukan peninjauan langsung bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Riau pada Sabtu (13/9), Gubernur Wahid turun hingga ke bawah jembatan untuk melihat langsung kondisi konstruksi. Dinas PUPR saat Gubernur bertanya menyampaikan bahwa jembatan perlu didongkrak selama sekitar tiga atau empat minggu, sebelum dilakukan pengecoran ulang.
“Jika sesuai rencana, dalam waktu lebih kurang satu setengah bulan ke depan, jembatan ini sudah bisa diuji coba untuk kendaraan ringan. Fungsionalnya jembatan ini menjadi prioritas, sejalan dengan target Pemerintah Provinsi Riau untuk memperbaiki jalan-jalan provinsi agar mulus tahun ini,” ujar Gubri Abdul Wahid.
Sementara itu, Kabid Bina Marga Dinas PUPR PKPP Provinsi Riau, Zulfahmi menjelaskan, untuk progres pengerjaan jembatan Sungai Rokan sudah mencapai 87 persen. Dengan kondisi kemiringan yang saat terjadi beberapa bulan yang lalu saat ini sudah muali berangsur normal. Dengan sistem pengerjaan dongkrak dan pengecoran bagian jembatan yang retak ataupun miring.
“Saat ini progres perbaikan denagn sistem dongkrak sudah mencapai 87 persen. Untuk proses dongkrang masih minus 64 cm, dan prosesnya bisa mencapai tiga sampai empat minggu. Setelah itu baru kita lakukan pengecoran pondasi atau duduk baloknya,” jelas Zulfahmi.
Selanjutnya setelah proses perbaikan selesai hingga persen baru dilakukan percobaan dan fungsional. Sesuai dengan arahan Gubernur Riau setelah ditinjau, perbaikan diharapkan bisa selesai selama lebih kurang 1,5 bulan. Dan saat ini jembatan masih ditutup baik bagi kendaraan roda empat maupun roda dua.
“Kalau pengerjaannya lancar mudah-mudahan selesai 1,5 bulan, setelah itu kita ujicoba dan di fungsionalkan. Jembatan ini belum bisa dilalui sebelum semua pengerjaan perbaikan rampung, jadi hanya bisa dilalui oleh pejalan kaki saja. Kendaraan kecil maupun besar belum bisa melewatinya, dan jalan masih dialihkan atau jalan alternatif,” ungkap Zulfahmi.