Riaumandiri.co - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Purnomo memantau langsung kondisi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Provinsi Riau, Kamis (24/7), pemantauan dilakukan melalui udara ditemani oleh pejabat Riau ke daerah Rokan Hulu dan Rokan Hilir.
“Saya baru saja melaksanakan peninjauan terkait dengan potensi terjadi, sebelumnya tadi pada saat datang kita mendapatkan laporan dan paparan terkait perkembangan penanganan karhutla yang terjadi di wilayah Riau,” kata Jenderal Listyo saat mendarat di kawasan Lanud Roesmin Noerjadin usai melakukan pemantauan.
Peristiwa karhutla ini, jelas Jenderal Listyo, memang terhadi penambahan dari hari ke hari akan tetapi jumlah titik api dapat terus berkurang akibat penanganan yang dilakukan oleh satgas.
“Memang terjadi fluktuasi, di mana tanggal 20 Juli 2025 terjadi peningkatan hotspot 586 namun kemudian karena langkah dari tim turun menjadi 144,” ungkapnya.
Provinsi Riau telah menetapkan status tanggap darurat yang akan berlaku hingga 4 Agustus 2025, selama masa ini diharapkan Jenderal Listyo menjadi momen untuk bekerja lebih maksimal dalam penanganan kebakaran.
“Tentu ini bagian dari upaya agar penanganan karhutla betul-betul bisa dilaksanakan dengan baik, kemudian beberapa kegiatan yang dilakukan dalam rangka upaya penegakan hukum juga sudah dilakukan,” tegasnya.
Dijelaskannya, tim sudah melakukan water bombing sampai dengan modifikasi cuaca yang diprediksi dapat menjadikan titik hujan di lokasi kebakaran.
“Dalam kurun waktu beberapa hari ke depan akan ditambahkan helikopter untuk melaksanakan kegiatan ini (water bombing),” pungkasnya.
Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menambahkan mengapresiasi penegakan hukum yang telah dilakukan oleh Polda Riau dalam penegakan hukum terkait peristiwa pidana karhutla.
Menteri Hanif yang turut ikut rombongan memantau karhutla menjelaskan bahwa kebakaran hutan di Riau terbagi ke dua tipikal, di Rokan Hulu itu kebakaran tipe mineral yang penanganannya melalui water bombing dan operasi modifikasi cuaca.
“Daerahnya (lokasi karhutla Rohul,red) marginal dan berada di daerah yang seharusnya menjadi tangkapan air dengan pohon-pohon hijau dan saat ini telah terdeteksi dari pantauan udara menjadi gundul,” jelas Menteri Hanif.
Terkhusus di Rohul, tim akan menempatkan satu unit helikopter water bombing dengan pergeseran penanganan.
Kemudian di Rokan Hilir (Rohil) sudah tidak ditemukan api di permukaan, namun asap masih menyelimuti titik lokasi lahan yang terbakar. “Api di permukaan sebenarnya sudah tidak kelihatan namun asap masih muncul,” tambahnya.
Kedepan, tim akan melakukan kegiatan pagar betis dengan menggunakan seluruh komponen termasuk dari pihak swasta.
“Dengan dukungan semua, kita akan semakin intensif, mudahan upaya nasional ini segera meredam kebakaran hutan dan lahan di Riau,” harapnya menyudahi.