Wirid Pengajian Tiap Rabu di MAMIC

Ungkap Perilaku Kelompok Syiah

Ungkap Perilaku Kelompok Syiah

PASIR PENGARAIAN (HR)- Wirid pengajian mingguan di Masjid Agung Madani Islamic Centre Pasir Pengaraian, Rabu (22/4) malam, mengungkap perilaku kelompol Syiah. Pembahasan ini disampaikan ustad Mawardi Saleh di hadapan Bupati Achmad bersama seluruh pejabat yang ada di lingkungan Pemkab Rohul.

Dijelaskan Mawardi, kelompok Syiah di zaman Nabi Muhammad SAW belum ada. Syiah muncul pada zaman Khalifah Ali Bin Abi Thalib. “Kelompok Syiah itu merupakan kelompok yang bertentangan dengan ahli sunnah wal jamaah, kelompok ini sering berbohong,” katanya.

Menurut Mawardi Saleh, pada awalnya kelompok Syiah memiliki pengikut yang sedikit. Namun seiring berjalannya waktu, setiap tahun mengalami penambahan karena terpengaruh. Sehingga pengikutnya menjadi banyak hingga berani mengkudeta pemerintahan seperti di Yaman.

Kelompok Syiah tersebut juga dikenal dengan kelompok Khawarij yakni kelompok yang mengkafirkan sahabat Nabi dan umat Islam. Syiah juga sangat mencintai sahabat nabi Ali Bin Abi Thalib, Hasan dan Husein dan lainnya kecuali Abu Bakar, Umar dan Usman.

Lebih lanjut dijelaskan Mawardi, ada tiga golongan dalam ajaran Syiah. Pertama kelompok Ismailiyah, kelompok Ali Bin Abi Thalib sebagai imam dan sebagai Tuhan-nya, kedua kelompok Syiadiniyah merupakan kelompok yang banyak terdapat di negara Siria dan ketiga kelompok Rofidoh yaitu kelompok yang menolak Khalifah Abu Bakar, Umar dan Usman.

Ditambahkan Mawardi, ciri kelompok Syiah bisa dilihat saat melakukan ibadah. Pertama rukun iman mereka lima, karena mereka tidak percaya kepada malaikat. Kedua salat mereka cuma tiga waktu karena mereka menjamakkan Zuhur dan Ashar, Magrib dan Isya.

“Bagi mereka yang tidak melaksanakan salat, maka bisa diganti dengan uang atau fidiyah. Ketiga kelompok ini tidak melaksanakan salat Jumat karena mereka meyakini imam mereka Imam Mahdi belum muncul. Ciri keempat dalam melaksanakan whudu, mereka tidak menyapu telinga karena menurut hukum bid'ah. Kelima jika salat jenazah mereka tidak mesti berwudhu. Kelompok ini juga menghalalkan nikah mut'ah atau nikah kontrak. Sedangkan dalam Islam nikah kontrak itu haram karena tergolong zina,” tegas Mawardi Saleh.

Oleh sebab itu Mawardi mengajak umat Islam untuk menghindari kelompok atau ajaran Syiah tersebut.

"Hendaknya selalu berpedoman kepada Alquran dan hadits sesuai dengan kelompok ahli sunnah wal jamaah,”ujarnya. (adv/humas)