Harga TBS Sawit Anjlok, APKASINDO Kuansing Ancam PKS Lapor Penegak Hukum

Harga TBS Sawit Anjlok, APKASINDO Kuansing Ancam PKS Lapor Penegak Hukum

RIAUMANDIRI.CO - Pengurus Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) DPD Kabupaten Kuantan Singing ancam Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Kuansing.

Pasalnya, harga TBS petani yang  dilakukan secara sepihak oleh PKS sejak tanggal 23 April lalu, tidak berdasarkan ketetapan yang di tetapkan oleh pemerintah melalui Dinas Perkebunan Provinsi Riau.

Dengan begitu, diminta dalam waktu satu minggu kedepan harus menyesuaikan harga dengan ketetapan dari Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Perkebunan.


Ketua APKASINDO Kuansing melalui sekretarisnya Imrialis mengatakan seharusnya semua PKS patuh terhadap Pergub Nomor 77 Tahun 2020 (turunan Permentan 01 2018) tentang Tataniaga TBS.

"Tapi kenyataannya harga TBS kami malah hanya dihargai 30% dari harga yang ditetapkan oleh Disbun Provinsi Riau, sebutnya
 
"Kesabaran kami sudah habis, kami menunggu satu minggu kedepan jika PKS masih zalim terhadap petani, kami akan melaporkan secara resmi sekitar 20 PKS ke Aparat Penegak Hukum (APH), ke Polres Kuansing " tegasnya

Ia mengatakan, permainan harga TBS ini diketahui setelah mendapat laporan dan keluhan para petani sawit di Kuansing. Sebab, harga TBS anjlok jauh  serta potongan timbangan naik dari biasanya di PKS.

"Laporan ini sudah berlangsung sejak 23 April lalu, namun kami terlebih dahulu melakukan telaah di lapangan dan berkordinasi ke DPW APKASINDO, uraian

Dari harga penjualan TBS sebelum tanggal 22 April rata-rata masih Rp3.500-Rp.3.950/kg.

Namun, pada 23 April langsung anjlok. Bahkan, pada (7/5/2022) lalu harga ditingkat petani masih kisaran Rp1000 per kg.

"Saat ini ada kenaikan namun tidak dominan hanya dihargai  Rp.2.000-an per Kg, ini tidak manusiawi, padahal harga CPO dunia sedang melambung Rp.24.500/kg, Situasi itu terjadi hampir merata di tiap pabrik-pabrik PKS yang ada di Kuansing, kata Imrialis
 
''Sementara dalam pengamatan kami bersama, bahwa harga TBS yang di tetapkan oleh pemerintah dengan berbagai indikator, tidak pernah turun, masih di atas Rp.3000/kg,"

"Kami percaya dengan pemerintah, dalam hal ini Disbun "ya kalau katanya turun ya kami terima, kan ini tidak turun, masak kami diam sajajarnya," terangnya.

Parahnya lagi,  di Kuansing sangat keterlaluan membeli TBS Petani, terkhusus yang Petani Swadaya, demikian juga RAM (Pedagang Pengumpul), semua berpacu menurunkan harga TBS petani.

"Kami mohon kepada semua PKS-PKS di Kuansing untuk melakukan pembelian TBS petani secara proporsional, jangan sepihak, Jangan menangguk di air keruh jangan.Kami petani sawit jangan dijadikan tumbal untuk keuntungan berlebih, ini sudah merampok namanya". Jelasnya

Sementara berdasarkan informasi yang berhasil dirangkum pada tanggal 9 Mei harga sawit di salah satu RAM di Kuansing di angka 1.920/kg.

"Namun untuk besok sepertinya harga terus bergerak naik, kata salah seorang karyawan RAM tersebut.



Tags Ekonomi