-Dinilai Terlalu Vokal -PT RAPP Bantah Hentikan Sepihak

Zulkarnain dan Ali Sebut Diberhentikan tanpa Uang Pesangon

Zulkarnain dan Ali Sebut Diberhentikan  tanpa Uang Pesangon

SIAK (HR)-Karena dinilai terlalu vokal menyuarakan hak pekerja, dua orang karyawan yang bekerja di pelabuhan PT Riau Andalan Pulp and Paper wilayah Futong Port areal Siak dari sub kontraktor PT Adi Putra Wijaya Makmur mengaku dikeluarkan secara sepihak.

Dua orang dari 25 pekerja , Zulkarnain dan Ali Rianto. Kedua diberhentikan tanpa ada pesangon dari perusahaan baik dari RAPP maupun APWM.

"Tadi malam kami segera meninggalkan tempat kerja. Jam 9 malam kami digerebek security, seperti punya kesalahan besar," ungkap Zulkarnain melalui telpon selulernya, Kamis (23/4).

Lebih lanjut Zulakarnain mengaku, pihak perusahaan mengeluarkannya karena terlalu sering menyuarakan hak karyawan yang tidak penuhi perusahaan. Hak karyawan yang sering disuarakannya masalah gaji di bawah UMK Siak, tidak adanya Jamsostek dan BPJS serta permasalahan jam kerja yang melebihi waktu.

"Sama RAPP kami dibuat seperti babu, tanpa ada surat peringatan, kami langsung disuruh pulang," ungkapnya.

Saat ini Zulkarnain dan Ali Rianto, telah dipulangkan PT RAPP ke subkontraktornya di kantor PT APWM di Kerinci, Kabupaten Pelalawan.

"Karena kita dianggap terlalu vokal dan dianggap duri dalam daging, karena selalu menuntut hak karyawan, kita dianggap menjadi sumber masalah. Makanya kita langsung dipulangkan," tutup pria yang bekerja sejak tahun 2009 di pelabuhan PT RAPP itu.

Sementara itu Humas PT RAPP Budi Firmansyah ketika dihubungi Haluan Riau melalui telepon selulernya membantah memberhentikan karyawan secara sepihak.

"Kalau permasalahan ini antara pihak sub kontraktor PT APWM dengan pekerjanya, dan bukan dengan PT RAPP. Kalau memang orang tersebut karyawan PT RAPP apa buktinya.

Tentunya kita selalu sesuai dengan prosedur kalau mengeluarkan karyawan. Jadi silahkan Bapak hubungi kontraktor PT APWM yang bertanggung jawab atas masalah ini," jelasnya.

Sub kontraktor PT Andi Putra Wijaya Makmur, Ade Rianto ketika dihubungi melalui telpon selulernya mengatakan dirinya tidak tau akan hal itu.

"Ada apa emangnya Pak, saya kurang tahu masalah itu. Maaf ya Pak saya lagi meeting," katanya singkat. (gin)