Anggota DPR RI dari NTB: Ironis, UMKM Lokal Tak Dilibatkan Buat Trofi MotoGP

Anggota DPR RI dari NTB: Ironis, UMKM Lokal Tak Dilibatkan Buat Trofi MotoGP

RIAUMANDIRI.CO - Anggota DPR RI dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Barat (NTB) Suryadi Jaya Purnama menyayangkan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) tidak melibatkan UMKM lokal dalam pembuatan trofi MotoGP Mandalika 2022.

"Saya menyayangkan ITDC tidak melibatkan UMKM lokal di NTB dalam produksi ini (trofi MotoGP Mandalika -red)," kata Suryadi dalam keterangan tertulisnya diterima media ini, Jumat (18/3/2022).

Pihak ITDC kembali menunjuk Tuksedo Studio dari Bali untuk merancang dan memproduksi 18 trofi berbahan utama aluminium dan baja untuk ajang MotoGP di Sirkuit Mandalika, NTB, yang digelar pada tanggal 18-20 Maret 2022. Sebelumnya, Tuksedo Studio membuat trofi untuk kejuaraan World Superbike (WSBK) yang juga digelar di Sirkuit Mandalika pada November 2021 lalu.

Padahal kata anggota Komisi V DPR RI dari PKS itu, Mandalika merupakan salah satu dari lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yang dikatakan sebagai “Bali Baru” oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 15 Juli 2019 lalu.

"Namun ironisnya, konsep “Bali Baru” ini tidak sepenuhnya dilaksanakan oleh pemerintah, dalam hal ini ITDC, karena masih tidak sepenuhnya memberdayakan UMKM lokal, apalagi untuk produk sepenting trofi MotoGP," sesalnya.

Menurut dia, UMKM di NTB saat ini sudah berpengalaman dan memiliki kompetensi membuat motor listrik dan gitar listrik. Apalagi hanya untuk membuat trofi.

"Saya meyakini bahwa SDM NTB juga bisa jika diberi kesempatan dan difasilitasi. Apalagi Tuksedo Studio dari Bali yang ditunjuk membuat trofi MotoGP sebenarnya bukan spesialis produsen trofi, melainkan bengkel restorasi dan pembuatan ulang mobil klasik," ungkapnya.

Ditekankan, MotoGP adalah salah satu momentum peningkatan ekonomi dan sekaligus peningkatan skill SDM di NTB. Karena itu,  ITDC seharusnya dapat berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk mewujudkan itu.

Dia meminta ITDC untuk lebih transparan dalam pengadaan barang dan jasa. Masyarakat NTB siap bersaing kalau memang peluang-peluang tersebut dibuka.

"Jangan sampai masyarakat lokal merasa kurang dilibatkan dan diberdayakan seperti yang terjadi pada demo pemuda desa pada Februari 2022 lalu," katanya.

Oleh sebab itu, dia meminta ITDC untuk lebih melibatkan stakeholder seperti masyarakat lokal/tempatan/adat/komunitas agar tidak dianggap meminjam tanah dan ruang hidup mereka saja, tetapi tidak banyak memberikan mereka prioritas kepada masyarakat lokal.

"Jajaran manajmen ITDC harus tahu ruh dari dibangunnya Mandalika untuk pemerataan agar ekonomi tidak tumbuh hanya daerah yang sudah maju," tegas Suryadi.



Tags Otomotif