Hasil Survei Kinerja Jokowi Memuaskan, Sultan: Jangan Dilegitimasi untuk Tunda Pemilu

Hasil Survei Kinerja Jokowi Memuaskan, Sultan: Jangan Dilegitimasi untuk Tunda Pemilu

RIAUMANDIRI.CO - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin mengaku setuju dengan hasil riset beberapa lembaga survei yang merilis angka kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) memulihkan krisis selama periode pandemi Covid-19.

Meskipun banyak pihak yang meragukan kebenaran hasil survei tersebut, menurut Sultan, itu merupakan hal yang wajar bagi bangsa yang besar ini.

Namun, dia mengingatkan, pada hakikatnya secara psikososiologis, bangsa ini memang terkenal sangat pandai berterima kasih dan sangat optimis.

"Bahwa terdapat banyak kekurangan dalam kepemimpinan Presiden Jokowi itu benar, khususnya dalam bidang demokrasi. Tapi masyarakat memiliki penilaian yang apa adanya dalam suasana politik, sosial dan ekonomi yang cukup stabil sebelumnya. Ekonomi kita mampu bangkit lebih cepat dengan berbagai agenda bantuan sosial yang berdampak langsung pada masyarakat," kata Sultan, Minggu (27/2/2022).

Meski demikian, lanjutnya, kepercayaan publik yang demikian baik terhadap pemerintah, tidak lantas harus dijadikan sebagai diskursus politik yang justru menjadikan kehidupan bangsa ini menjadi tidak kondusif. Itu capaian positif yang biasa aja bagi seorang presiden.

"Apalagi sampai menganggap tingkat kepuasan publik ini sebagai legitimasi politik untuk menunda pelaksanaan pemilu yang sudah dijadwalkan. Itu justru sangat mengganggu logika politik publik dan justru akan mengganggu tingkat kepercayaan publik terhadap presiden," tegasnya.

Mungkin jika disurvei lagi pada saat ini, hasilnya tentu akan berubah. Bisa saja jauh menurun akibat dinamika sosial politik yang terjadi saat ini.

Diketahui, Litbang Kompas menjadi salah satu lembaga riset yang pada Januari menggelar survei kepuasan publik.

Survei menemukan kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin mencapai 73,9 persen.

Angka yang lebih jauh meningkat dari 66,4 persen dibandingkan survei serupa pada Oktober 2021 lalu. Bahkan capaian angka tersebut menjadi yang tertinggi selama masa kepemimpinan Jokowi.