Bakal Muncul yang Lebih Bahaya dari Omicron? Ini Penjelasan Pakar

Bakal Muncul yang Lebih Bahaya dari Omicron? Ini Penjelasan Pakar

RIAUMANDIRI.CO - Meski Omicron memicu gejala lebih ringan daripada varian Corona sebelumnya, sejumlah pihak waswas soal potensi munculnya varian baru yang mungkin memicu gejala lebih berbahaya.

Bukankah semakin tinggi cakupan vaksinasi COVID-19, bakal semakin lemah virus Corona?

"Kekhawatiran kita adalah inikah kita tidak tahu karena yang namanya Sars-COV-2 inikah karakteristiknya sering tidak terduga. Kita tahu bahwa Sars-COV-2 ini virus yang sangat mudah bermutasi," ujar pakar epidemiologis dari Universitas Airlangga (Unair), Windhu Purnomo dalam konferensi pers virtual bertajuk 'Mengenal Pelbagai Kombinasi Vaksin COVID-19 dan Sejauh Mana Booster Diperlukan', Kamis (24/2/2022).


"Dia selalu muncul varian-varian baru meskipun varian yang diperhatikan memang cuma lima menurut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia). Tapi sebetulnya varian yang muncul jauh ada ribuan. Itu masih bisa muncul," imbuhnya.

Vaksinasi COVID-19 jelas menekan risiko gejala berat. Namun menurut Windhu, cakupan vaksinasi COVID-19 yang tinggi di satu negara tidak menjamin varian baru Corona dengan gejala lebih berat bisa dicegah.

Sebab selama masih ada negara lain yang cakupan vaksinasinya belum memadai, mutasi virus bakal terus terjadi.

"Kalau masih ada negara-negara lain yang cakupan vaksinasinya sangat jauh di bawah kita, pasti banyak juga yang masih hanya cakupan dua dosisnya 30 persen atau kurang, itu masih banyak," bebernya.

"Itu yang kita khawatirkan akan muncul varian-varian baru yang mungkin saja bisa lebih menular meskipun kita harapkan virulensinya lebih rendah, itu membuat kita terus kelabakan. Makanya vaksinasi secara global betul-betul harus luas dan merata," pungkas Windhu.



Tags Corona