Waspada! Diare Bisa Jadi Gejala Omicron

Waspada! Diare Bisa Jadi Gejala Omicron

RIAUMANDIRI.CO - Gejala Covid-19 varian Omicron cukup beragam pada pasien. Belakangan cukup banyak keluhan di area pencernaan, di samping gejala yang cukup umum seperti, batuk, pilek, sakit tenggorokan maupun demam.

Dilansir dari Live Mint, terdapat gejala baru yang dilaporkan pada pasien Omicron yakni keluhan gastrointestinal meliputi diare, tidak nafsu makan, dan sakit perut.

Hal ini pun dibenarkan Ari Fahrial Syam, Profesor dan ahli gastroenterologi hepatologi FKUI.

Masalah pencernaan, katanya, pekan ini cukup dominan. Di awal, biasanya pasien merasakan sakit di area ulu hati, kemudian diikuti mual, muntah dan diare.

"Namun perlu dilakukan sequencing, jangan-jangan ini berkaitan dengan gejala diare itu varian lain. Pertama pasien didiagnosis dulu untuk konfirmasi positif Covid-19 atau bukan, setelah itu, kalau CT value kurang dari 25, dilakukan sequencing," jelas Ari via pesan singkat padaCNNIndonesia.com, Rabu (16/2/2022)

Apakah seseorang dengan masalah pencernaan patut dicurigai sebagai infeksi SARS-CoV-2 varian Omicron?

Menurut Ari, kecurigaan bisa diarahkan pada Covid-19. Namun sebaiknya pasien tetap menjalani tes Covid-19 jika memang ada gejala selain masalah pencernaan seperti demam, batuk dan pilek.

Kemudian pasien disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter jika memang terkonfirmasi positif Covid-19 disertai masalah pencernaan agar mendapatkan pengobatan yang tepat.

"Sementara makan yang lunak-lunak dulu," imbuhnya.

Dari data aplikasi Zoe Covid di Inggris, sebagian besar gejala Omicron yang dilaporkan yakni, sakit tenggorokan, nyeri tubuh yang parah, kelelahan, dan sakit kepala parah. Di samping itu, terdapat laporan peningkatan tajam pada masalah gastrointestinal hingga Januari 2022.

Melansir dari Express, aplikasi covid-19 dari Inggris Zoe Covid mencatat masalah pencernaan seperti diare, sakit perut dan rasa mual bisa menjadi gejala Covid-19. Berkaitan dengan kebiasaan makan, Anda bisa saja mengalami kehilangan nafsu makan atau melewatkan makan.

Tahun lalu organisasi ini menyebut melewatkan makan saat merasa tidak sehat bukan sesuatu yang dikhawatirkan pada orang berusia di bawah 65 tahun. Namun jika ini berkelanjutan, bisa jadi tanda dan perlu dikonsultasikan dengan profesional kesehatan.

NHS menyarankan, di waktu pemulihan Covid-19, banyak orang mengalami kehilangan nafsu makan dan asupan makan berkurang. Suatu hal yang normal jika Anda merasa lelah sebab pemulihan memerlukan waktu. 

Di sisi lain, pakar penyakit menular Badan Kesehatan Dunia (WHO), Maria Van Kerkhove menyebut orang yang terinfeksi Omicron bisa mengalami berbagai gejala. Bahkan orang juga bisa tidak memiliki gejala sama sekali.

Dari data aplikasi Zoe Covid di Inggris, sebagian besar gejala Omicron yang dilaporkan yakni, sakit tenggorokan, nyeri tubuh yang parah, kelelahan, dan sakit kepala parah.

"Rata-rata, kita tahu bahwa risiko perlu rawat inap lebih rendah jika terinfeksi Omicron dibanding Delta, tetapi itu tidak berarti bahwa itu adalah penyakit ringan," ujar Kerkhove dalam sesi tanya jawab bersama Dr Abdi Mohamud beberapa waktu lalu
 




Tags Kesehatan