Produsen dan Distributor Minyak Goreng Bantah Kurangi Kuota

Produsen dan Distributor Minyak Goreng Bantah Kurangi Kuota

RIAUMANDIRI.CO - Gubernur Riau, Syamsuar, langsung turun ke lapangan beberapa hari lalu guna menyikapi kondisi kebutuhan minyak goreng (migor) di kabupaten/kota se-Provinsi Riau. Gubri mengumpulkan produsen dan distrubutor untuk mengantisipasi kelangkaan migor di Provinsi Riau.

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disperidagkop UKM), M Taufik OH mengatakan, dalam pertemuan dengan pengusaha Migor, Gubernur menegaskan kepada produsen minyak goreng agar bisa membantu pemerintah dan memberikan perhatian kepada pelaku-pelaku usaha kecil dan masyarakat yang sangat membutuhkan minyak goreng.

"Pak Gubernur Riau sangat serius memperhatikan kuota dan kelangkaan minyak goreng di Riau. Bahkan telah meninjau langsung ke sejumlah ritel modern. Kami Disdagkop UKM juga telah cek langsung mendatangi sejumlah pasar tradisional. Selain itu, Pak Gubri juga telah melakukan pertemuan dengan produsen dan distrubutor minyak goreng yang ada di Riau. Itu untuk mengatasi kelangkaan dan mengetahui stok minyak goreng di daerah," ujar Taufiq, Kamis (17/2/2022).


Dijelaskan Taufik, pihaknya membahas kelangkaan dan jumlah stok minyak goreng di Riau. Pihak produsen dan distrubutor melaporkan kepada Gubernur Riau bahwa jumlah kuota migor di Riau tidak ada pengurangan. Jumlahnya kuotanya tetap sama dengan yang dilakukan selama ini.

Tidak ada pengurangan. Kelangkaan ini mungkin, katanya, diakibatkan karena adanya kebutuhan masyarakat yang panic buying. Masih ada stok kosong di sejumlah ritel dan pasar tradisional. Kendati demikian, ada juga ritel dan pasar tradisional yang masih menyediakan stok migor. Pemprov Riau juga telah  minta kepada ritel modern melalui asosiasi Aprindo, untuk mensuplay kebutuhan-kebutuhan migor.

"Untuk mencermati dan antisipasi kelangkaan itu, kami juga telah berkoordinasi dengan Satgas Pangan Ditreskrimsus Polda Riau. Kita juga telah melakukan koordinasi dengan pihak distributor dan Bulog untuk mengevaluasi ketersediaan kuota di Riau. Memang setelah migor masuk ke ritel selalu langsung habis,” jelasnya.

“Untuk itu kami imbau kepada masyarakat jangan sampai panic buying. Produsen dan Distrubutor tetap melakukan pendistribusian seperti biasa. Tapi sekarang yang  dirasakan konsumsi sangat tinggi, cepat sekali habisnya, masuk pagi lalu siang langsung habis stoknya," katanya.

Untuk mengantisipasi kelangkaan migor, Taufik mengimbau kepada masyarakat jangan menstok minyak goreng secara berlebihan. Dan terkait minyak goreng satu harga Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah menerbitkan aturan yang mengatur Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng sawit.

"Secara analisa kebetuhan minyak goreng di rumah tangga untuk satu minggu sebanyak 6 liter. Jadi jangan panic buying menstok  minyak goreng berlebihan.” Aturan tersebut tertuang dalam Permendag Nomor 6 Tahun 2022, yang ditetapkan dengan mempertimbangkan hasil evaluasi pelaksanaan kebijakan minyak goreng satu harga yang telah berlaku sebelumnya melalui Permendag Nomor 3 Tahun 2022,” katanya.

Terkait Permendagri Nomor 6 Tahun 2022, itu terdapat tiga jenis minyak goreng yang disalurkan pemerintah ke masyarakat. Pertama minyak goreng curah Rp 11.500 per liter. Kedua minyak goreng kemasan sederhana Rp13.500 per liter. Ketiga minyak goreng kemasan premium sebesar Rp 14.000 per liter.

"Poin dua dan tiga sudah terealisasi walaupun kuotanya belum mencukupi karena banyak diserbu oleh masyarakat.  Sedangkan untuk poin pertama itu sedang diatur oleh pemerintah pusat melalui BUMN PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), dan terus kita monitor untuk realisasinya. Terkait itu, kita juga sudah koordinasi terus dengan distributor dan produsen minyak goreng di Riau agar mensukseskan Pemendag itu, dan mereka sangat mendukung itu," tutupnya.



Tags Ekonomi