Warga Pekanbaru Masih Belum Bisa Tenang, Pengerjaan IPAL Diperpanjang

Warga Pekanbaru Masih Belum Bisa Tenang, Pengerjaan IPAL Diperpanjang

RIAUMANDIRI.CO - Kendati masih menuai kecaman dari warga lantaran rusaknya jalan dan lingkungan sekitar, namun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumaahan Rakyat, Diretorat Jenderal Cipta Karya, Balai Prasarana Pemukiman Permukiman Wilayah (PPBW) Riau, memastikan pengerjaan proyek instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di Kota Pekanbaru diperpanjang hingga tahun 2022.

Saat ini, proyek itu masih terus berproses. Pihaknya mengklaim proyek ini akan bermanfaat bagi masyarakat, terutama dalam mengurangi pencemaran air tanah, dari air limbah domestik. Ditargetkan pada tahun 2022 baru bisa dioperasikan

Kepala Balai BPPW Riau, Ichwanul Ihsan mengatakan, Kota Pekanbaru merupakan salah satu kota yang mendapatkan program Metropolitan Sanitation Management Project (MSMIP) yang merupakan kegiatan untuk meningkatkan pelayanan air limbah domestik. Program ini diharapkan dapat mereduksi pencemaran badan air, dari limbah domestik yang secara langsung dibuang ke lingkungan di Kota Pekanbaru.


“Di akhir tahun 2021 ini, pembangunaan IPAL di Kota Pekanbaru sesuai dengan lokasi persentase mencapai di atas 90 persen. Untuk lonasi yang dibangun berada pada jaringan perpipaan air limbah Kota Pekanbaru area Selatan (SC1), proses kegiatan mencapai 96,70 persen,” ujar Ichwanul Ihsan, Rabu (29/12).

“Sedangkan untuk jaringan perpipaan air limbah Kota Pekanbaru area Selatan (SC2), progres kegiatan mencapai 94,62 persen. Dan jaringan perpipaan air limbah Pekanbaru area Utara (NC) progres kegiatan baru mencapai 32,16 persen, sedangkan pembangunan di Kota Pekanbaru (B1), progres kegiatan mencapai 22,91 persen,” tambahnya.

Dijelaskannya, pembangunan IPAL di Kota Pekanbaru, terutama telah berjalan di lima Kecamatan, yakni Kecamatan Sukajadi, Kecamatan Lima Puluh, Tenayan Raya, Senapelan, dan Kecamatan Pekanbaru Kota. Saat ini pembangunan IPAL terus berjalan, walaupun dimasa pandemi Covid-19 pengerjaan terus berjalan. Termasuk dalam kondisi cuaca hujan pengerjaan berjalan.

“Pembangunan IPAL ini seharusnya selesai di tahun 2021 ini, namun dikarenakan banyak kendala hal-hal teknis dan nonteknis. Kenapa keterlambatan ini terjadi, karena kondisi hujan yang cukup tinggi dan bahkan sangat tinggi. Kemudian terkait dengan PDAM ini sangat kita sayangkan, kita sudah beberapakali menyampaikan kenapa pipa air yang sudah kita beli belum juga disambung,” jelasnya.

“Dengan keterlambatan ini, sesuai dengan peraturan Kementerian keuangan, kegiatan kontrak yang seharusnya selesai pada akhir Desember ini, masih membenarkan diperpanjang kita berlakukan denda itu sudah kita terapkan kita tidak mungkin memperpanjang lagi,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan BPPW Riau, Yenni Mulyadi menjelaskan, dalam kegiatan MSMIP Kota Pekanbaru, saat ini pembangunan IPAL sudah mulai pekerjaan pemasangan pipa, yang merupakan pekerjaan yang paling dominan, karena terkait dengan penyaluran limbah domestik menuju rumah pompa hingga dapat disalurkan menuju IPAL, sampai ke tempat Pompa di Kecamatan Tenayan Raya.

Metode pekerjaan pemasangan pipa yang digunakan pada paket dalam kegiatan MSMIP Kota Pekanbaru adalah Metode Open Trench, Pipe Boring dan Pipe Jacking. Dimana pemasangan pipa dengan melakukan pengeboran tanah di bawah permukaan jalan, lalu mendorongkan pipa dengan menggunakan tekanan hidrolik atau dengan alat hydraulic jack.

“Pada Kota Pekanbaru ini, kegiatan MSMIP meliputi pembangunan IPAL dengan Kapasitas 8.100m3/hari dengan jaringan perpipaan untuk melayani kapasitas 11.000 Sambungan Rumah. Sistem pengumpulan limbah IPAL Kota Pekanbaru, akan dialirkan secara gravitasi menuju rumah pompa, dan selanjutkan akan di pompa menuju IPAL, yang telah dibangun di Sumber Sari, Kecamatan Tenayan Raya, dengan luas lahan 1 haktar,” jelasnya.

“Untuk pengoperasinnya pada awal tahun 2023 sudah mulai berjalan, dan pada tanun 2022 ini pengerjaan pemasangan pipanya ke rumah warga juga menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota Pekanbaru. Kami menyiapkan 1.000 jaringan rumah, dan Pemko Pekanbaru menyiapkan 10 ribu jaringan. Jangan sampai tidak selesai ditahun 2022, agar pengerjaan ini tidak mangkrak, dan dapat dimanfaatkan untuk masyarakat,” katanya.

Untuk diketahui, proyek ini dikerjakan oleh PT Wijaya Karya-Karaga KSO dan PT Hutama Karya-Rosaliska KSO. Dimana kontrak awalnya pada bulan November 2018 sampai 2020 melalu proyek multi years, bersama kontraktor HK dan WIKA. Namun dalam pelaksanannya, dalam kondisi covid-19, Kementrian keuangan melakukan relaksasi anggaran, dan proyek IPAL di Pekanbaru terkena dampaknya, dan dilanjutkan hingga tahun 2022.

Pagu anggaran pembangunanya mencapai angka Rp800 miliar lebih. Di mana untuk surat perjanjian kontrak atau SC 1 dan 2 ditandatangani pada tanggal 1 November tahun 2018 antara Peringkat Kinerja Penataan Lingkungan Perusahaan (PKPLP) dan pihak dari Hutama Karya serta Widya Karya.

Adapun nilai kontrak SC 1 adalah Rp203 miliar dan untuk SC dua adalah Rp141 miliar. Untuk NC pagunya sebesar Rp274 Miliar lebih, dan untuk pagu B1 nta Rp175 miliar lebih. Nilai kotrak awal SC 1 Rp203 miliar lebih, dan SC 2 Rp141 Miliar lebih.



Tags Pekanbaru