Puluhan Juta Warga Afghanistan Terancam Kelaparan, Taliban Tak Mampu Bayar Gaji Pegawai

Puluhan Juta Warga Afghanistan Terancam Kelaparan, Taliban Tak Mampu Bayar Gaji Pegawai

RIAUMANDIRI.CO - 22,8 juta orang atau lebih dari separuh populasi Afghanistan, menghadapi kerawanan pangan akut.

Hal itu dilaporkan Direktur Organisasi World Food Programme (WFP) David Beasley. 

Dua bulan lalu, angka tersebut masih berkisar 14 juta orang. 


“Anak-anak akan mati, orang-orang akan kelaparan. Keadaan akan menjadi jauh lebih buruk,” ujar Beasley saat diwawancara Reuters, Senin (25/10) dikutip dari Republika.

"Saya tidak tahu bagaimana Anda tidak memiliki jutaan orang, dan terutama anak-anak, sekarat pada tingkat yang kita jalani dengan kurangnya dana serta runtuhnya ekonomi," ucapnya.

Menurut dia, dana yang dialokasikan untuk bantuan pembangunan harus digunakan kembali untuk keperluan kemanusiaan. WFP pun siap menerima dan menyalurkan dana Afghanistan yang dibekukan untuk mengatasi krisis pangan di sana. 

“Anda harus mencairkan dana ini sehingga orang dapat bertahan hidup,” kata Beasley.

WFP membutuhkan dana hingga 220 juta dolar AS sebulan untuk memberi makan 23 juta warga Afghanistan yang rentan saat musim dingin mendekat. 

Saat ini WFP memanfaatkan sumber dayanya sendiri untuk membantu menutupi bantuan pangan hingga Desember. Hal itu karena beberapa donor gagal memenuhi janji bantuan mereka.

Saat ini banyak warga Afghanistan yang menjual harta benda mereka untuk membeli makanan. 

Taliban, selaku penguasa dan pengontrol jalannya pemerintahan, tak mampu menggaji para pegawai negeri sipil. 

Masyarakat perkotaan Afghanistan menghadapi kerawanan pangan pada tingkat yang mirip dengan daerah pedesaan untuk pertama kalinya.



Tags Peristiwa