Pertama Kalinya, Riau Nihil Kasus Kematian Harian Akibat Covid-19

Pertama Kalinya, Riau Nihil Kasus Kematian Harian Akibat Covid-19

RIAUMANDIRI.CO – Setelah sekian lama, untuk pertama kalinya kasus kematian harian akibat Covid-19 di Provinsi Riau terdata nihil pada Rabu (6/10).

"Hari ini tidak terdapat penambahan pasien yang dinyatakan meninggal dunia karena COVID-19. Alhamdulillah, semoga ke depannya juga demikian," kata Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir di Pekanbaru, Rabu sore.

Sementara jumlah pasien sembuh pada Rabu (6/10), bertambah 83 orang. Penambahan pasien sembuh ini lebih banyak dibandingkan kasus baru.


"Alhamdulillah, pasien sembuh kita tertambah 83 orang. Sehingga total keseluruhan pasien yang sudah sembuh ada 123.044 orang," kata Mimi.

Lanjut Mimi, sedangkan kasus baru bertambah 50 kasus. Ini merupakan hasil pemeriksaan terhadap 3.037sampel dan 2.861 orang yang diperiksa.

Gubri Minta Daerah Gesa Vaksinasi

Sementara itu, Gubernur Riau, Syamsuar, meminta kepada seluruh pemerintah kabupaten/kota untuk menggesa pelaksanaan vaksinasi bagi masyarakat.

Menurutnya, sejak dijalankannya program vaksinasi untuk meningkatkan herd immunity atau kekebalan tubuh, sejak awal 2021 lalu, baru Pekanbaru yang hampir mencapai 70 persen vaksinasi bagi masyarakat.

Sesuai dengan instruksi pemerintah pusat malui menteri dalam Negeri (Inmendagri) yang baru dikeluarkan, untuk penurunan status pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berdasarkan, penurunan level kabupaten/kota dari level 2 menjadi level 1 dengan capaian total vaksinasi dosis 1 minimal sebesar 70 persen.

“Vaksin ini memang sudah disampaikan kepada pemerintah kabupaten/kota, sekarang teman-teman di kabupaten/kota. Sebenarnya di kabupaten/kota masih ada stok vaksinnya, jadi kami harapkan vaksin yang ada itu dihabiskan sesuai dengan perintah Presiden, tidak hanya vaksin kesatu tapi juga kedua. Jadi kalau itu cepat habisnya itu kan mereka sudah punya pusat data vakisn, jadi pemerintah pusat itu sudah tahu dia berapa vaksin yang ada di Riau ini,” ujar Gubri, Syamsuar, Rabu (6/10).

Ditegaskan Gubri, dengan semakin cepatnya vaksinasi bagi masyarakat Riau, pengalokasian vaksinasi bagi masyarakat akan bertambah. Untuk itu, mulai saat ini vaksin yang ada di seluruh kabupaten/kota dihabiskan dulu, termasuk yang ada di Dinas Kesehatan, baik vaksin pertama maupun vaksin kedua yang ada tersimpan. Gubri mencontohkan masih ada daerah lain di luar Riau yang persentase vaksin juga rendah, tapi PPKMnya tetap berada di level 4.

“Sumbar masih ada level 4, Kota Padang, kita bersyukur berada di level 2. Jadi menurut saya, kita sekarang tak level 1 tak masalah, tapi kan dapat bertahan seperti ini sudah lumayan itu. Di Sumbar itu ada level 4 di Padang, ada level 3 Bukittinggi, Payakumbuh, kita bersyukur level 2, ada daerah lain level 4 dan level 3,” tegas Gubri.

Sementara itu, untuk vaksinasi gotong royong yang disiapkan oleh perusahaan maupun organisasi, selain program vaksinasi perusahaan. Gubri menyampaikan ada yang berjalan dengan baik dan ada yang berjalan belum sesuai harapan. Bahkan ada salah satu organisasi Gapki yang menjanjikan akan menyiapkan 1 juta vaksin, namun belum terealisasi sampai sekarang.

“Vaksinasi Gapki sudah ada sebenarnya tapi masih sikit, alokasi sudah ada tapi masih sedikit jumlahnya. Sebenarnya kan ini gotong royong tapi belum maksimal. Sudah ada sedikit tapi saya tidak datang, tidak sesuai dengan apa yang disampaikan. Makanya saya bilang, Pak Jatmiko coba sampaikan kepada media, bapak bilang 1 juta tapi sedikti kecewa orang, bapak bilanglah ke media masih kurang. Tapi sebenarnya bukan dia (Gapki Riau red), tapi Gapki pusat, Gapki gotong royong kan dibayar,” kata Gubri.

Sebelumnya diberitakan, kasus penambahan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Provinsi Riau, dalam setiap harinya terus mengalami penurunan. Namun status PPKM di Provinsi Riau masih berada di level 2. Hal ini dikarenakan jumlah vaksinasi di Provinsi Riau masih berada di angka 33 persen.

Sesuai dengan aturan dari Intruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri), status daerah agar turun ke level 1 di masa pandemi Covid-19, jumlah realisasi vaksinasi di tingkat kabupaten/kota minimal sebesar 70 persen, dan capaian vaksinasi dosis 1 lanjut usia di atas 60 tahun minimal, sebesar 60 persen.



Tags Corona